Oleh: Bahren Nurdin, MA
Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) Provinsi semakin menguatkan tekad untuk terus memberikan kepedulian terhadap pemilu dan demokrasi di republik ini. Sebagai komunitas yang terhimpun dari berbagai elemen masyarakat (komunitas), KOPIPEDE memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk memberikan sumbangan terbaik kepada bangsa dan negara. Semua kegiatan yang dilakukan harus didasari oleh nilai-nilai kerelawanan.
Ada semangat yang begitu kuat tergambar dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Ada kesatuan visi yang hendak dicapai bersama yaitu terciptanya iklim demokrasi yang baik dengan terlaksananya pemilihan umum yang bersih dan bermartabat. Satu pandangan bahwa pemimpin yang hebat hanya akan didapat dari proses yang benar dan pemilih yang cerdas.
Proses pemilihannya harus benar dan para pemilihnya juga harus cerdas. Dua hal ini menjadi kunci untuk mendapatkan pemimpin negeri ini yang benar-benar mampu membawa perubahan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Dan sebaliknya, jangan pernah berharap akan terpilih pemimpin yang baik jika pemilihnya tidak baik.
Disinilah tantangan bagi anggota komunitas ini. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki tidak mungkin bisa memberi warna terhadap proses demokrasi saat ini. ‘Hantu-hantu’ demokrasi dan ‘iblis-iblis’ pemilu terus menggerogoti. Namun, dengan semangat yang tinggi mereka mencoba menghilangkan kata ‘tidak mungkin’ (impossible), menjadi mungkin. Hajar..!
Baru saja dilaksanakan acara ‘Sarasehan Pengembangan Kumunitas Peduli Pemilu dan Dekokrasi dan Gerakan Sadar Demokrasi’ bersama KPU Provinsi Jambi sebagai salah satu wadah bagi anggota komunitas untuk menyatukan semangat dan aksi nyata di tengah masyarakat. Beberapa program dan kegiatan telah direncanakan sesuai kelompok kerja masing-masing. Sebagaimana tujuan komunitas ini, mereka adalah agen-agen demokrasi yang akan berbicara dengan bahasa mereka sendiri.
Labih menarik, aksi-aksi yang disusun tersebut dapat disimpulkan adalah aksi-aksi nyata yang ber-anggaran kecil (bahkan tidak ada biaya) tetapi diyakini memberikan dampak yang besar. Kita memang sudah harus berpikir demikian karena selama ini yang terjadi masih sebaliknya; anggaran besar, dampaknya kecil bagi masyarakat.
Salut sepantasnya diberikan kepada anggota KOPIPEDE yang telah merancang aksi-aksi lapangan tersebut. Masing-masing mereka telah ‘diinstall’ sebuah maindset ‘kita memiliki rencana besar, mulai dari hal-hal kecil, lakukan sekarang juga’. Pola pikir semacam inilah yang mampu merubah paradigma para relawan yang berani menyusun kegiatan-kegiatan tanpa biaya (yang besar).
Rencana besar KOPIPEDE tentunya bersama warga negara dan penyelenggara pemilu ikut serta berperan aktif membangun pemilu dan demokrasi yang bermartabat. Ini rencana besar. Rencana besar ini harus dimulai dari hal-hal kecil. Inilah yang tertanam dalam setiap anggota untuk berbuat hal-hal kecil di dalam komunitasnya masing-masing. Contohnya, jika masing-masing anggota bisa mengingatkan anggota kelompoknya untuk tidak golput, megnajak ke TPS, tolak money politik, dll secara terus menerus dan serius, maka hasilnya sangat besar terhadap proses pemilu dan demokrasi yang berlangsung. Tapi jangan ditunggu besok, lusa, tahun depan, atau hanya pada masa kampanye saja, tapi hari ini, saat ini juga. Artinya, anggota KOPIPEDE akan menjadikan info kepemiluan dan demokrasi sebagai buah bibir mereka. Dimana, kapan pun, dan dengan siapa pun, mereka berbicara pemilu dan demokrasi.
Akhirnya, sungguh ada keinginan yang menggelora dalam setiap jiwa yang berhimpun dalam KOPIPEDE ini untuk memberikan sumbangan terbaiknya kepada pemilu dan demokrasi. Mereka tidak akan berbicara besar atau kecil, tapi seberapa kuat tekad untuk berbuat dengan mengedepankan nilai-nilai kerelawanan. Itulah yang dimaksud dengan ‘less cost, big impact’. Bisa! #BNODOC25816092017
*Akademisi UIN STS dan Ketua KOPIPEDE Provinsi Jambi.
Discussion about this post