Hitungan mundur, beberapa jam lagi seluruh rakyat negeri ini akan berbondong-bondong menuju bilik suara atau Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menentukan pilihan masing-masing. Selamat datang di TPS!
Ini pesta demokrasi. Ini pesta kita. Maka tidak ada alasan untuk tidak ikut berpartisipasi pada ‘kegembiraan’ ini. Persoalan siapa yang anda pilih, itu murni seribu persen hak anda. Sekali lagi hak anda. Ada banyak pilihan yang dapat anda lakukan di dalam bilik suara, dari presiden, DPD, DPR-RI hingga DPR Daerah. Silahkan saja. Yang penting datang ke TPS dan coblos!
Kampanye yang begitu panjang saya rasa sudah cukup waktu buat anda untuk mempelajari siapa yang hendak dipilih. Ingat, tidak ada diantara mereka yang betul-betul sempurna. Sama halnya dengan diri anda. Apakah anda merasa paling baik? Tidak, kita semua memiliki kelemahan sana sini. _Nobody is perfect!_
Pilih saja dengan sejuta pertimbangan yang anda miliki. Tapi tidak boleh memilih karena anda diberi uang dan sejenisnya karena itu bentuk dari politik uang ( *_money politic_*). Itu haram, karena anda baru saja makan sogok. Ingat, itu dosa!
Saya selalu mengingatkan. Lakukan pilihan dengan niat kepada Allah sebagai bentuk ikhtiar untuk bangsa dan negara ini. In sya Allah, Allah tidak melihat hasilnya siapa yang kemudian yang terpilih, tapi usaha anda itulah yang telah dinilai sebagai pahala dihadapan-Nya. Siapa yang akan terpilih tentu Allah juga sudah memiliki sknario. Dipastikan mereka yang terpilih juga sudah menjadi ketentuan dari Allah.
Intinya, anda memilih atau tidak memilih, pasti ada yang terpilih. Tapi jika anda tidak ikut memilih, anda kehilangan kesempatan untuk mendapat pahala dari dari Allah atas kebaikan ikut serta menentukan nasib bangsa ini. Bagaimana jika yang anda pilih kemudian mendapat kepercayaan tetapi nantinya tidak amanah? Itu di luar kemampuan anda. Hanya Allah yang memiliki hak untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tugas kita berbuat semakasimal mungkin dengan pertimbangan-pertimbangan objektif. Makanya sekali lagi, jangan lakukan _*‘_money politic*’_ dan kecurangan-kecurangan lainnya agar pilihan kita tidak ternodai dosa dan keburukan.
Pesta ini bukan sebuah pertandingan. Kita tidak bicara kalah dan menang. Ini hanya persoalan siapa yang dipercaya atau tidak, baik dipercaya oleh masyarakat maupun dipercaya oleh Allah. Pesan ini juga patut disampaikan kepada para peserta yang ikut menjadi ‘pemain’. Semua orang juga tahu bahwa anda sudah banyak melakukan pengorbanan dari uang hingga waktu dan tenaga untuk meyakinkan para pemilih.
Tugas anda sudah terlaksana. Ikhlaskan semua yang sudah dilakukan sehingga apa yang telah diperbuat juga menjadi amal kebaikan di akhirat kelak. Sekarang, dalam waktu beberapa jam ke depan, biarkan keputusan diresahkan kepada para pemilih dan Allah. Jika anda layak mengemban amanah itu, tidak satu orang pun yang mempu menghalanginya. Namun, jika anda belum pantas mengemban amanah itu, yakinkan diri bahwa itulah hal terbaik untuk anda. Allah lebih tahu yang terbaik untuk anda. Allah pasti sayang pada anda.
Begitu juga dengan para penyelenggara (dari KPU, Bawaslu, DKPP hingga petugas lapangan di TPS), pihak keamanan (POLRI, TNI, Gakkumdu), dan seluruh elemen masyarakat yang terlibat, mari sama-sama luruskan niat dan lakukan yang terbaik dengan kapasitas masing-masing. Sekecil apa pun yang diperbuat, yakinlah itu bagian dari perbuatan baik untuk bangsa dan negara ini. Pahalanya besar, insya Allah.
Akhirnya, siapkan diri, siapkan pilihan. Mari bersama-sama meluruskan niat untuk datang ke TPS. Ada banyak pilihan, maka pilihlah satu diantra yang terbaik. Luruskan niat karena Allah agar kita dapat pahala sebagai ikhtiar suci untuk bangsa dan negara ini. Jangan lihat hasilnya, tapi berpartisipasilah pada prosesesnya. Yakinlah, jika prosesnya baik maka hasilnya juga akan baik. Kepada para pemilih, yakinkan diri anda bahwa suara anda PENTING. Kepada para peserta pemilu, yakinkan diri anda bahwa apa pun hasilnya, anda sudah dapat pahala dari Allah atas usaha-usaha yang dilkukan selama ini. Tidak ada kata rugi. Tidak pun anda terpilih, anda sudah menjadi yang terbaik di hadapan Allah, insya Allah. Apa pun hasilnya, kita semua bergembira, horeeee….kita menang!
Discussion about this post