Mengapa harus menulis?
Saya selalu terngiang di kuping apa yang dikatakan Proameodya, ““Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. — Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Hakekatnya, penulis itu adalah orang yang paling panjang umurnya, jauh lebih panjang dari umur hayatnya. Raganya boleh terkubur tanah ratusan tahun, tapi ide dan gagasannya boleh jadi masih berada di kelas-kelas, ruang-ruang seminar, perpustakaan, dan lain sebagainya. Menulislah!
Saya selalu mempelajari tipologi pembaca dari zaman ke zaman. Dulu zaman koran cetak, opini terdiri dari 600 sampai dengan 800 kata. Koran online cukup 300 sd 400 kata. Terakhir, pembaca medsos, tulisan yang dibaca itu paling panjang 2 kali scroll layar smartphone, sekitar 100 sd 150 kata saja.
Ini juga tantangan bagaimana mengemas ide dan pesan secara singkat, padat dan berisi. Pesan saya, menulislah sebelum nama anda ditulis di batu nisan.
Bahren Nurdin
Mind-Provocator
sumber foto: https://www.liputan6.com/
Discussion about this post