Suara Pemilih Ketua PPI UKM dari Mana?
Tinggal hitungan jam pemilihan ketua PPI UKM 2009/2010 akan berlangsung. Tepatnya besok jam 08.00 pagi waktu Malaysia. Beberapa bakal calon sudah mulai melancarkan ’aksi’nya untuk merebut posisi orang nomor satu di PPI UKM tersebut. Namun karena tidak ada komisi khusus yang dibentuk untuk menangani pelaksanaan pemilihan ini, pelaksanaannya terasa ’main-main’. Untuk pencalonan ketua umum contohnya, tidak ada peroses yang jelas sebelum hari H dilaksanakan. Yang saya tahu semua akan dilaksanakan pada hari H, dari penjaringan bakal calon, calon, kampanye, penyampaian visi – misi, dan pemilihan. Semua proses ini diharuskan selesai besok.
Dengan proses seperti ini, maka yang terjadi beberapa kandidat (tepatnya bakal calon) melakukan kampanye dengan gaya dan cara sendiri. Ada yang terang-terangan dan ada yang diam-diam, dengan pendekatan-pendekatan masing-masing. Mudah-mudahan tidak ada yang melakukan dengan cara pendekatan Ringgit (money politic) huahaaa…. Yah..sekedar ditraktir makan dan minum the tarik di KTHO atau Singgalang Indah boleh lah huahaa…. Jauh dari itu sebenarnya ada harapan besar bahwa melalui pemilihan PPI UKM ini kita mampu menunjukkan cara berdemokrasi yang sehat dan benar.
Melalui tulisan ini saya ingin sedikit membuat pemetaan kekuatan suara para pemilih yang mungkin bisa sebagai bahan analisa kawan-kawan yang benar-benar ingin maju pada pemilihan besok. Kekuatan apa yang bisa dipakai para kandidat untuk memperoleh suara?
1. Degree non Degree
Pemetaan degree dan non-degree nampaknya menjadi isu yang senter sejak dihembuskannya perhelatan pemilihan ketua PPI UKM. Tidak bisa pungkiri kekuatan ini nampaknya menjadi kekuatan besar yang bisa dimanfaatkan oleh para kandidat untuk memperoleh suara. Kekuatan degree sekitar 200-an suara membuat kawan-kawan yang mampu memperoleh ini akan merasa sangat terbantu untuk meraih suara terbanyak. Artinya suara degree menjadi kantong suara yang sangat diperhitungkan.
2. Kedaerahan
Isu kedaerahan juga akan menjadi sumber suara yang dapat dimanfaatkan. Sebagaimana kita ketahui bahwa mahasiswa di UKM berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Isu ‘ehtnonationalism’ juga akan merupakan kekuatan tersendiri. Pemetaan ini bisa diambil dari sangat kecil yaitu kesamaan kota atau kabupaten hingga ke yang lebih besar yaitu kesaman pulau.
3. Fakultas
Kesamaan fakulti juga merupakan kekuatan tersendiri untuk memperoleh suara. Bagi kandidat yang mampu menaikkan isu sense of belongging terhadap fakulti juga akan mendapat suara yang diinginkan. Ini sangat baik bagi kandidat yang mengetahui bahwa di fakultinya memiliki banyak anggota PPI.
4. Emosional dan sosial
Hubungan emosional dan sosial seperti teman dan keluarga juga diperkirakan akan mampu penarik suara terutama untuk suara yang ’bebas’ berkeliaran (swing voter).
Nah paling tidak 4 kekuatan ini bisa dimanfaatkan oleh para kandidat untuk memperoleh suara pada pemilihan mendatang. Mari kita lihat sebuah analisa kecil yaitu dua kandidat yang sudah terang-terangan mengajukan diri yaitu Saudara Danang dan Saudara Ismael Marzuki (Ekky). Saya katakan resmi maju karena cuma mereka berdua yang saya temui poster-poster kampanye yang menyatakan visi dan misi mereka.
Saudara Danang dari awal nampaknya akan mamakai kekuatan Degree dan Non-Degree. Ini nampak dari visi dan misinya yang sering disampaikannya yaitu untuk menjadikan PPI UKM sebgai ’organisasi anak degree’. Terasa sekali kekuatan anak degree untuk memenangkan pemilihan ini. Ini sangat baik karena kekuatan degree non degree akan menghilangkan 3 kekuatan lainnya. Artinya selagi dia anak degree, berasal dari daerah mana pun, dari fakultas mana pun, kenal atau tidak, maka ia akan memilih Saudara Danang. Tapi tentu tidak ada jaminan apakah semua degree akan satu suara (unpredictable).
Bagaimana dengan Saudara Ekky? Dilihat dari latar bekang organisasi, Saudara Ekky berangkat dari keunggulan sepak terjangnya di PMRM. Artinya kekuatan yang dipakai oleh Saudara Ekky adalah isu organisasi dan kedaerahan – Riau. Tidak dapat dipungkiri kekuatan Riau juga sangat besar di dalam PPI UKM, tetapi Saudara Ekky juga harus melihat bahwa sebagian besar anggot PMRM adalah degree. Ini akan terjadi tarik menarik.
Dari kekuatan ini, kedua kandidat harus lebih kerja keras lagi pada saat pemilihan nanti. Karena kedua kandidat ini belum cukup mampu meng-cover kekuatan yang ada. Masih ada beberapa jam lagi untuk melakukan pendekatan-pendekatan sehingga kekuatan-kekutan yang ada mampu dihimpundengan baik.
Bagaimana dengan kandidat lain? Kandidat-kandidat yang masih malu-malu untuk muncul ke permukaan? Hal yang sama saya rasa juga bisa dipakai. Silakan melihat kekuatan anda di mana. Peta yang mana yang bisa anda pakai selagi tidak memakai peta yang curang dan tidak berwibawa seperti money politic. Selamat mencoba.
Salam Damai
Discussion about this post