Undangan untuk mengikuti Musawarah Cabang PPI UKM sudah disampaikan oleh pengurus yang menandakan setahun waktu telah berlalu dalam medium organisasi ini. Waktu kan terus berlalu seiring dengan berputaraya jarum jam (kecuali jam anda rosak heee…). Tapi ternyata bukan waktu itu yang menjadi persoalan namun bagaimana mengisi waktu itulah yang boleh jadi sangat penting.
Ketika waktu berlalu tentu siapa pun tidak akan bisa memutarnya kembali, sedetik pun tidak akan bisa. Tapi paling tidak kita bisa melihat kebelakang, bukan waktunya yang kita lihat tapi apa yang telah diperbuat saat waktu itu berlalu. Setahun hanya hitungan waktu yang tidak penting untuk dihitung berapa bulan, berapa jam, berapa menit dan seterusnya. Tapi yang penting adalah apa saja yang telah diperbuat dalam waktu setahun tersebut. Pertanyaan ini agaknya tepat sebagai brain storming menghadapi Muscap PPI UKM tanggal 15 Februari mendatang. Artinya, melihat kebelakang untuk siap-siap menghadapi masa depan.
Apa yang telah kita lewati selama satu tahun ini bersama PPI UKM tentu secara resmi akan kita dengarkan laporan pertanggungjawaban kawan-kawan pengurus nantinya. Namun, bukan maksud mendahului, secara gamblang kita dengan bangga harus, memberikan apresiasi yang besar terhadap apa yang telah kawan-kawan pengurus di bawah komando Mas Arif, berikan untuk PPI UKM selama satu tahun ini. Beberapa kegiatan telah terlaksana dengan baik, di antaranya yang masih segar di ingatan kita penyambutan mahasiswa baru setiap semester, Scientific Conference (SC), Garuda Cup (anak-anak bola), bazaar, 17 agusan, dan lain-lain. Ini semua terlaksana berkat kerja keras yang luar biasa semua lini di dalam kepengurusan PPI ini. Akan tetapi, tentu dengan sangat diyakini bahwa masih banyak program-program (atau hopes) yang masih belum terlaksana (silakan eksplore…heheee…)
Sekali lagi, apa pun yang kita lewati selama setahun ini bersama kepengurusan PPI UKM tidak bisa kita jemput kembali dengan hitungan waktu yang sama, baik kesuksesan maupun yang kegagalan. Satu hal yang dapat kita lakukan adalah kembali menata rencana untuk masa depan agar kegagalan masa lalu tidak terulang lagi di masa yang akan datang dan kesuksesan dapat lebih banyak kita raih. Nah di sinilah letak kepedulian kita semua.
Sepantasnyalah kita memberikan apresiasi yang besar terhadap kawan-kawan yang telah berkarya membagun organisasi ini. Rasanya bukan hal yang mudah untuk aktif di sebuah organisasi seperti PPI UKM ini bila kita melihat beban kuliah yang semakin berat, urusan pribadi semakin kompleks, (keluarga, anak, isteri, mertua, tetangga, adik/kakak ipar, keponaan, dst), urusan pemenuhan kebutuhan semakin mendesak, dan sebagainya. Hanya orang-orang yang siap berkorban yang mampu melakukan semua ini. Bagaimana ke depan?
Menurut saya di sinilah kuncinya. PPI UKM sangat membutuhkan orang-orang yang siap berkorban. Sekali lagi, siap berkorban. Dengan tidak menafikan kemampuan berorganisasi, saya rasa yang jauh lebih penting adalah kemampuan untuk mencurahkan perhatian penuh terhadap kepentingan organisasi ini. Diperlukan orang-orang yang rela mengorbankan waktu dan tenaga. Mudah-mudahan di Muscab nanti kita menemukan orang-orang ini. Silakan dilanjutkan diskusinya….
Discussion about this post