Wednesday, June 18 2025
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

SEMANGAT PERKAWINAN

12/09/2017
in MOTIVASI
A A
ShareTweetSendScan

Oleh: Bahren Nurdin, MA

Saya beberapa kali diminta untuk memberikan nasehat perkawinan. Saya agaknya belum patut memberikan nasehat kepada siapa pun. ‘Umur belum setahun jagung, darah belum stampuk pinang’. Belum pantas. Umur perkawinan saya pun masih sangat muda. Dari pada menasehati perkawinan orang lain, rasanya jauh lebih baik mengoreksi perjalanan perkawinan saya sendiri.

Artikel Terkait

PEMILIHAN REKTOR UIN STS JAMBI: Saatnya Menjadi Akademisi Sejati

27/07/2023

ANDA JUGA KORBAN NARKOBA: FENOMENA GUNUNG ES

26/10/2021

COVID 19: SAATNYA INGAT MATI

04/08/2021

NILAI-NILAI QURBAN

04/08/2021

Maka saya menolak untuk memberikan nasehat perkainan, tapi saya lebih suka memberikan motivasi perkawinan. Tidak menasehati atau menggurui sang mempelai atau para undangan yang hadir, tapi lebih pada konteks saling menyemangati dan mengingatkan satu sama lain.

Pesta penikahan atau resepsi perkawinan itu adalah ‘starting point’ untuk memulai membangun rumah tangga. Catat, rumah dan tangga. Oleh karena itu, karena baru hendak membangun rumah, hal terpenting adalah memperhatikan ketahanan fondasinya. Fondasi adalah salah satu bagian penting dari sebuah bangunan (rumah). Jika fondasinya kuat, in sya Allah bangunan yang beridiri di atasnya juga akan kokoh.

Maka tugas kita terhadap penganten baru adalah memberi semangat untuk mendirikan fondasi yang ‘anti badai’ dan ‘ramah gempa’. Saya biasa mengingatkan, ada beberapa hal yang tidak boleh dijadikan fondasi rumah tangga karena ia rapuh dan ringkih (fragile). Mudah hancur!

Pertama, hawa nafsu. Membulatkan tekat untuk membangun rumah tangga hanya dengan alasan menyalurkan nafsu syahwat adalah sebuah kerugian yang amat sangat besar. Lebih-lebih jika pernikahan itu diletakkan fondasinya di atas hal ini. Ini adalah serapuh-rapunya fondasi tempat meletakkan bangunan rumah tangga. Sama-sama diketahui bahwa hawa nafsu itu sangat singkat dan berlalu begitu saja.

Tidak percaya? Tanya saja kepada yang sudah lama berumah tangga. Masih samakah gejolak syahwat mereka dengan waktu ketika penganten baru? Kalau pun ada, satu dua dan itu keistimewaan, hehehe. Apakah dengan berlalunya gejolak syahwat terhadap pasangan, bangunan pernikahan itu akan berlalu pula? Ya, jika fondasinya cuma itu.

Kedua, kegantengan dan kecantikan. Jika pernikahan itu hanya dilandasi kemolekan fisik belaka, maka itulah juga fondasi yang mudah lapuk. Sesungguhnya kecantikan dan kegantengan itu bila Allah berkehendak bisa hilang dalam sekejap. Kemaren masih cantik dan ganteng, bisa saja hari ini jatuh dari motor dan hilang tangannya satu. Bisa saja. Apakah masih bertahan dengan kondisi itu?

Tidak pun hilang dalam sekejap, secara alamiah pun gagah dan cantik itu akan dimakan usia. Lihat saja sekeliling kita saat ini. Dulu dia adalah gadis ‘aduhai’ sekarang ‘aduh susah berdiri’ karena dibebani lemak. Perkawinan yang diletakkan di atas fondasi ini akan cepat bubar bersamaan hilangnya pesona yang ada.

Bahkan tidak jarang ada yang rela mengakhiri bangunan perkawinan hanya karena melihat ada yang lebih ‘cling’ dari pasangan hidupnya. Pindah ke lain hati juga ke lain body!

Ketiga, harta dan kekayaan. Harta adalah salah satu titipan yang Allah berikan. Namanya juga titipan, bisa diambil oleh sang pemiliki kapan saja, di mana saja. Maka jika bangunan penikahan hanya berdiri di atas fondasi harta dan kekayaan, ketika jatuh miskin atau melewati hari-hari sulit mereka dipasikan akan memilih untuk ‘balik kanan’. Itulah yang kita kenal dengan istilah, ‘ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang’. (Bersambung). #BNODOC25210092017

*Akademisi UIN STS dan Pengamat Sosial Jambi

Next Post

SEMANGAT PERKAWINAN [2]

MENGGAET PARTAI, MENGAMBIL HATI RAKYAT

AYAH, CEBOKIN ANAKMU

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

Jambi kehilangan Tokoh Kharismatik.

1 year ago

IDUL FITRI: Kembali Menyatu Pasca Pemilu

1 year ago

HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

1 year ago

Tanggapan Pers:

1 year ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE