Oleh: Bahren Nurdin, MA
“Kita memiliki cita-cita besar, dimulai dari hal-hal kecil, dan lakukan sekarang juga”. Inilah konsep yang agaknya bisa dijadikan pegangan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam kepemiluan dan demokrasi. Cita-cita terbesar bangsa ini salah satunya adalah terpilihnya pemimpin-pemimpin yang hebat, jujur dan berdedikasi. Mereka yang mampu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Saya meyakini pemimpin yang hebat itu hanya akan didapat dari proses yang benar dan pemilih yang cerdas. Dua hal ini yang harus dibangun dengan baik melalui keterlibatan masyarakat semaksimal mungkin. Segala proses dan tahapan pemilu tidak boleh hanya diserahkan kepada penyelenggara yang telah ditunjuk oleh negara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan DKPP.
Masyarakat ‘wajib’ hukumnya untuk terlibat sesuai kapasitas masing-masing. Berangkat dari inilah kemudian Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) memberikan kepeduliannya agar tercapainya proses pemilu yang baik dan pencerdasan pada pemilih.
KOPIPEDE bukan pembentukan komunitas baru tetapi merupakan organisasi yang secara maksimal mengorganisir dan memberdayakan komunitas-komunitas yang sudah eksis untuk bergabung dan terlibat dalam menyampaikan informasi-informasi tentang kepemiluan dan demokrasi. Jadi anggota yang bergabung di dalam komunitas ini adalah perwakilan dari berbagai komunitas-komunitas yang sudah ada dan aktif beraktivitas.
Sebagai mahluk sosial, kita yakin bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak tergabung dalam salah satu kumunitas yang ada. Ada begitu banyak ikatan-ikatan yang dilakukan untuk menghimpun diri, dari yang bersifat kekeluargaan, kesamaan hobi, alumni, hingga organisasi dan komunitas-komunitas professional.
Dengan bergabungnya perwakilan dari berbagai komunitas ini di KOPIPEDE maka informasi tentang kepemiluan dan demokrasi akan mudah disampaikan. Komunitas-komunitas ini telah memiliki berbagai aktivitas komunitas. Pada kegiatan-kegiatan itulah kemudian, salah seorang anggota (biasanya pimpinan atau tokoh) yang tergabung dengan KOPIPEDE akan ‘menyelipkan’ informasi kepemiluan dan demokrasi.
Terkesan kegiatan semacam ini kecil dan remeh-temeh. Tetapi yakinlah dampaknya sangat besar. Hal kecil jika dilakukan secara massif dan berkesinambungan hasilnya akan luar biasa. Bayangkan saja, jika semua komunitas yang ada di seluruh Indonesia menyediakan diri untuk melakukan hal ini secara terarah dan terus menerus, maka akan tercipta suatu gerakan masal yang akan menumbuhkan kesadaran akan pemilu dan demokrasi.
Itulah yang kemudian KOPIPEDE, khususnya Provinsi Jambi canangkan apa yang disebut dengan SARISAKTI (SAtu haRI Satu AKTIvitas) untuk Pemilu dan Demokrasi. Artinya, masing-masing orang yang tergabung di dalam KPIPEDE akan melakukan minimal satu informasi tentang kepemiluan dan demokrasi dalam satu hari baik secara personal maupun organisasional. Jika ada seratus komunitas dan masing-masing anggota minimal 20 orang dan berkomitmen melakukan ini, maka masyarakat akan tercerahkan setiap harinya.
Informasi yang disampaikan tentunya tidak pula yang terlalu ‘barat’. Informasi-informasi yang sederhana seperti mengingatkan tanggal pelaksanaan Pilkada serentak, pemilu 2019, menghimbau untuk tidak menerima uang ‘money politic’, mengajak untuk memilih dan tidak golput, dan seterusnya. Dengan cara inilah berharap partisipasi masyarakat akan meningkat dan kecurangan-kecurangan pilkada dapat diminimalisir.
Akhirnya, membangun kesadaran bersama dibutuhkan kebersamaan. Kesadaran akan pentingnya pemilu yang bersih dan beribawa harus dimulai dengan membangun kesadaran semua lapisan masyarakat secara terus menerus. Dengan adanya SARISAKTI yang digagas KOPIPEDE masyarakat akan terus menerus mendapat pencerahan. Semoga. #BNODOC27503102017
*Akademisi UIN STS dan Ketua Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi [KOPIPEDE] Provinsi Jambi
Discussion about this post