Friday, May 16 2025
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

QUIZ PEMBODOHAN

27/06/2017
in MOTIVASI
A A
ShareTweetSendScan

Artikel Terkait

PEMILIHAN REKTOR UIN STS JAMBI: Saatnya Menjadi Akademisi Sejati

27/07/2023

ANDA JUGA KORBAN NARKOBA: FENOMENA GUNUNG ES

26/10/2021

COVID 19: SAATNYA INGAT MATI

04/08/2021

NILAI-NILAI QURBAN

04/08/2021

Oleh: Bahren Nurdin, MA

 “Tali, tali apa yang sopan?”. Jawab, “talimakasih”.

 “Lele, lele apa yang bisa terbang?”. Jawab, “Lele-lawar”

“Buah, buah apa yang dibenci wanita?”. Jawab, “Buah-ya darat”.

Ini adalah beberapa contoh pertanyaan quiz yang muncul di salah satu stasiun televisi swasta nasional. Memanfaatkan momentum Ramadhan, hampir semua televisi lokal dan nasional  menyuguhkan acara yang berorientasi menghibur masyarakat Indonesia terutama pada saat berbuka puasa  dan sahur. Salah satu bagian acaranya adalah dengan menciptakan quiz ‘lucu’ yang diyakini mengundang tawa.

Jika tujuan acara semacam ini adalah ‘hanya’ untuk mengundang tawa nan penuh canda, tentu sudah tercapai. Lihat saja, siapa pun yang menonton acara tersebut dapat dipastikan akan terpingkal-pingkal. Tidak hanya pertanyaannya yang lucu, tapi para pemain yang berlakon di depan kamera pun penuh dengan kejenakaan. Tujuan lucu tercapai.

Namun demikian, apakah acara yang ditonton semua kalangan itu hanya mengedepankan satu unsur, dan kemudian boleh mengenyampingkan unsur lain? Maksud saya, asal lucu, boleh mengatakan apa saja, atau melakukan apa saja; termasuk mem-bully orang lain. Hal ini agaknya yang perlu menjadi perhatian kita semua. Tidak salahnya kita mulai mempertanyakan acara-acara semacam ini. Bagaimana mungkin, untuk menciptakan kelucuan tetapi dengan mengabaikan kaidah-kaidah bahasa, kepatutan, kemanusiaan, dan cenderung merupakan tindakan pembodohan.

Harus diingat, telivisi banyak sedikitnya akan memberikan pengaruh terhadap pola pikir penontonnya, terutama anak-anak. Lebih-lebih jika acara semacam ini anak-anak menonton tanap didampingi oleh orang dewasa. Tanpa ada penjelasan lebih jauh mengenai apa yang mereka saksikan (visualisasi) dan dengar. Jika hal ini masuk ke alam bawah sadar mereka (subconsciousness) mereka maka informasi ini juga akan menjadi ‘kebenaran’. Sesuatu yang jelas-jelas salah kemudian mereka anggap benar.

Anak umur 2 hingga 4 tahun misalnya. Tidak akan mungkin mereka mempertanyakan mengapa ‘ikan lele bisa terbang’. Dengan sederhana mereka akan berpikir bagaimana menemukan ikan yang namanya ‘lele-lawar’. Sementara ‘lele-lawar’ itu tidak pernah ada. Kata ini hanya pelesatan dari kata ‘kelelawar’. Siapa yang kemudian mampu menjelaskan kepada anak-anak yang menonton bahwa yang bisa terbang itu bukan lele tapi kelelawar. Itu artinya, quiz ini sudah jelas-jelas berkontribusi terhadap pola pikir anak Indonesia atas pemberian informasi yang salah.

Sementara itu, “Jumlah jam anak menonton siaran televisi cukup tinggi, bahkan dalam setahun lebih tinggi dari jam sekolah, kata Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Eski Tri Rejeki Suyanto. Berdasarkan penelitian, kegiatan anak menonton siaran televisi sehari sekitar empat hingga lima jam atau seminggu 30 hingga 35 jam sehingga dalam setahun mencapai 1.600 jam. Untuk Jam sekolah setahun hanya 740 jam.”(kommpas.com). Wow!

Jelas sudah bahwa televisi telah menjadi ‘guru’ buat anak-anak Indonesia dan mengajari mereka secara terus menerus selama berjam-jam setiap hari. Celakanya, ‘guru’ mereka ini menyampaikan informasi yang salah.  Karena informasi itu disampaikan oleh ‘guru’ maka mereka anggap benar. Sampai kapan anak-anak Indonesia menerima pembodohan semacam ini? Alangkah kasihannya kita melihat anak-anak Indonesia meyakini ada ‘buah-ya darat’, ‘lele-lawar’, atau ‘tali-makasih’. Sudahlah bahasanya tidak sesuai kaidah penggunaan Bahasa Indonesia  yang baik dan benar, informasinya pun salah total. Itulah pembodohan.

Bolehlah anda membantahnya dengan, “Ah, itu kan cuma hiburan”. Tapi saya hanya mengingatkan betapa informasi yang sampai ke alam bawah sadar seseorang akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir yang pada akhirnya juga mempengaruhi pola tutur dan pola tidak.

Akhirnya, seyogyanyalah televisi kita memperhatikan acara-acara yang disuguhkan kepada masyarakat. Piha-pihak yang telah ditunjuk pemerintah untuk mengawasi pertelevisian Indonesia sudah saatnya memberikan perhatiannya secara baik. Jangan sampai, hanya karena ingin menghibur, kita melupakan unsur-unsur lain yang berdampak negatif terhadap para penonton, terutama anak-anak bangsa ini. Hentikan quiz-quiz yeng cenderung melakukan pembodohan!

#BNODOC16010062017

*Akademisi dan Pengamat Sosial, Jambi

Next Post

BALAI REHABILITASI PROSTITUSI

‘BAPER’ ITU CIRI ORANG BERIMAN

FULL DAY SCHOOL vs FULL DAY EDUCATION (1)

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

Jambi kehilangan Tokoh Kharismatik.

1 year ago

IDUL FITRI: Kembali Menyatu Pasca Pemilu

1 year ago

HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

1 year ago

Tanggapan Pers:

1 year ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE