Friday, May 16 2025
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

PUISI UNTUK MERAPI

12/11/2010
in PUISI
A A
ShareTweetSendScan

SALAM PILU DARI MERAPI[*]

Oleh: Bahren Nurdin

Artikel Terkait

KOPIPEDE

KOPIPEDE

27/10/2019

PENGEMBARA BUMI JANGGALA

06/01/2018

GENTALA TAK BERTUAN

14/07/2017

PARA PENYEMBAH

03/06/2016

 

Lama sudah kenangan itu berkelana

melewati masa berganti masa

Tak ada kabar juga titip salam, tak ada apa-apa

Semua tunduk pada sabda Illahi

 

Tapi aku belum lupa, tak kan pernah hingga menutup mata

kita pernah bermesra bersama rembulan dan angin malam

cemara-cemara menari riang, rumput-ruput bermandikan embun

burung-burung lelap dengan nyanyian jangkrik nan syahdu

Malam itu, aku bermesra dengan lembahmu, ngaraimu, bukitmu, batumu, pasirmu, juga debumu.

Kau persembahkan jiwamu nan tenang lagi damai. Damai sedamai-damainya.

 

Di puncakmu pagi itu aku saksikan mentari tersenyum

Indah tak terkira, kau pasak bumi gagah berani, menjulang ke awan

Kenangan itu telah kulukis di atas kanvas kehidupan

dan akan kutempelkan di dinding syurga di akhir zaman

Pasti bidadari kan menari tu mengagumi

 

Namun

Di tengah gulita malam itu…

Kau kabari aku dengan berita pilu

Debu-debu yang selama ini meyuburkan tenaman moyangku

Kau ubah menjadi malapetaka nan membara

Angin malam di puncakmu nan dingin dan menyejukkan

Kau hembuskan menjadi api melalap siapa saja, apa saja

Lumpurmu panas meluncur menerjang malam

Lidah apimu garang menjilat-jilat bumi pertiwi

 

Seketika

Aliran lavamu berlomba dengan air mata negeriku

Abu panasmu menyelimuti kehidupan, juga kematian

Seketika, mayat-mayat hangus berjajar kaku

Darah-darah menetes beku

Anak-anak kehilangan ayah dan ibu

Binatang ternak mati dipangku

Sawah ladang berobah menjadi abu

Semua kaku, semua pilu.

 

 

 

 

Merapi…

Bukan salahmu berita ini kau khabarkan pada kami

Itu salah kami.!

salah kami berdiri di negeri lupa diri

 

Aku tahu kau hanya menyampaikan berita dari yang Maha Kuasa

Untuk mengingatkan kami yang selalu terperdaya

Pemimpin kami durhaka, budak harta, berhati buta

Ahli agama bermain ayat-ayat Tuhan di atas perut para pelacur; artis kata mereka.

Jubah dan sorban hanya topeng penutup aib nan amis

Ahli hukum menari di atas undang-undang kebohongan dan manipulasi

Kebenaran dijungkir balik berujung korupsi

Negeri kami….ya negeri kami…. negeri penuh ilusi

 

Bahkan saat kau kabarkan berita duka ini

Pemangku kuasa negeri masih sibuk mencari dalih keluar negeri

Menonton tari telanjang, mancari pelacur kelas teri

Berbelanja harta benda menghabiskan uang riba

Dibungkus dusta ‘urusan negara’

 

Sialan…!

Mereka ternyata tak peduli. Tak peduli..!

Tak peduli dengan mayat yang membanjiri

Bak luka disiram cuka mereka berkata “itu kan resiko mereka sendiri”

 

 

Merapi…

Sungguh pilu berita ini menghujam di nadi hingga hulu hati

Tangis dan ratap para pengungsi telah cukup sebagai lonceng introspeksi

Cukup sudah berita ini kau kabarkan pada kami

Kami ingin kembali menata hari nan telah pergi

Sejarah telah terpatri di tembok kelalaian kami

 

Merapi…

Aku rindukan kau tersenyum nenatap Jogja

Berdiri gagah di belakang Graha Saba¨

Menjadi kebanggaan dan cindramata bagi siapa saja

Merapi tersenyumlah….

Yaaa… Allahu Robbi, sudahkan murkaMu atas dosa kami.

 

 

Malaysia, 12 November 2010.

 

 

 

 

 

 

 

 


[*] Puisi ini disampaikan dalam rangka Pentas Seni Budaya dan Doa Bersama pada Malam Peduli Bencana Tanah Air yang diselenggarakan oleh PPI-UKM, Malaysia. 12 November 2010.

¨ Graha Saba Pramana adalah gedung pertemuan UGM. Bila masuk dari gerbang utama UGM (dari arah bundaran UGM) maka dapat melihat merapi berdiri kokoh di belakang Grahasaba ini, terutama jika cuaca cerah.

Next Post

FAKTA VERSUS SEJARAH

BAKRIE DI DADAKU

REFLEKSI AKHIR TAHUN: FIGHTING FOR THESIS

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

Jambi kehilangan Tokoh Kharismatik.

1 year ago

IDUL FITRI: Kembali Menyatu Pasca Pemilu

1 year ago

HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

1 year ago

Tanggapan Pers:

1 year ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE