Menarik, unik dan filosofis. Di tengah sinar mentari, Prof. Dr. As’ad Isma, M.Pd. memimpin upacara pelantikan pejabat baru UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi periode 2023-2027. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selelalu dengan setelan jas hitam dan dasi merah, kali ini pejabat yang dilantik hanya mengenakan setelan batik. Pelantikan yang digelar di lapangan terbuka kampus UIN STS Jambi tersebut terkesan unik dan penuh filosofis. Agaknya, Prof. As’ad sengaja memilih lokasi tersebut agar para pejabat baru yang dilantik senantiasa mengingat tanggung jawab mereka kepada institusi dan masyarakat luas.
Tanggung jawab mereka tidak hanya diselesaikan di balik meja dan ruang kerja yang megah dan penuh kenyamanan, tapi harus berani turun ke akar rumput untuk melihat langsung orang-orang yang mereka pimpin. Sebuah pesan yang sangat membumi di tengah krisis kepemimpinan negari ini. Bukan krisis jumlah pemimpin, tapi krisis nilai-nilai kepemimpinan. Hebat!
Dalam sambutannya, Prof. As’ad menyampaikan sebuah filosofi pohon yang diharapkan mampu memotivasi para pejabat baru dalam memajukan UIN STS Jambi. Ibarat pohon yang kokoh, UIN STS Jambi membutuhkan tiap bagiannya bekerja optimal demi pertumbuhan universitas ke depannya. Ini tentu sejalan dengan petuah adat orang Jambi yang berbunyi, “Pemimpin itu bak kayu gedang di tengah padang; daun rindang tempat beteduh, dahannyo tempat begantung, batang gedang tempat besandar, akarnyo kukuh tempat beselo”.
Agaknya, Prof. As’ad ingin menerapkan nilai-nilai ini terhadap para pemimpin yang baru dilantik. Ada harapan baru bahwa para pejabat ini mampu menjadi batang pohon yang kokoh sebagai penopang UIN STS Jambi. Mereka harus sigap menangani berbagai masalah dan tantangan yang muncul. Selain itu, sebagai batang, para pejabat juga dituntut bijaksana dalam mengambil keputusan demi kemajuan UIN STS Jambi.
Batang tempat bersandar juga bermakna jangan sampai para pejabat UIN ‘tipis kuping’ jika banyak mendapat keluhan dan kritikan dari warga UIN Jambi, dari mahasiswa hingga para pegawai dan bahkan Masyarakat luas. Intinya, jadilah batang yang memang siap ‘disandari’.
Sementara bagi yang menjadi cabang pohon, Prof. As’ad berpesan agar mereka dapat menjembatani komunikasi antara pimpinan dan staf/dosen. Para cabang pohon dituntut peka dan responsif terhadap aspirasi bawahan, sekaligus memberikan dukungan moril dan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian, kerja sama dan sinergi dapat terjalin harmonis di tubuh UIN STS Jambi.
Pesan filosifis ini seyogyanya harus digarisbawahi oleh setiap orang di organisasi akademik Islami ini. Sudahi berbagai konflik yang ada. Akhiri ketegangan yang terjadi. Kedepankan nilai-nilai silaturrahmi. Kata kuncinya, kerja sama dan sinergi. Seperti pohon, masing-masing penting dengan perannya. Tidak boleh ada yang merasa paling hebat di kampus ini!
Selanjutnya, kepada para pejabat yang berperan seperti daun, jadilah orang yang senantiasa melindungi dan memberi keteduhan bagi sivitas akademika UIN STS Jambi. Daun yang rindang melambangkan kepedulian dan dedikasi pejabat terhadap institusi. Daun juga diminta tetap segar dan hijau, melambangkan semangat dan kreativitas tiada henti dalam memajukan UIN STS Jambi.
Begitu juga yang menjadi buah, jadilah teladan dan buah yang manis. Buah yang manis melambangkan kepribadian positif dan keteladanan yang ditunjukkan pimpinan kepada bawahannya. Buah manis juga merepresentasikan prestasi dan capaian gemilang UIN STS Jambi di bawah kepemimpinan para pejabat baru. ‘Buah’ yang manis ini tentu juga harus dirasakan oleh Masyarakat Jambi dan Indonesia secara umum.
Adapun pejabat yang berperan seperti bunga, teruslah berkembang, mekar dan menebarkan aroba harum semerbak dengan segala potensi yang dimiliki. Bunga yang indah dan harum melambangkan kemajuan pesat UIN STS Jambi di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bunga juga merepresentasikan keindahan tata kelola dan iklim akademik yang kondusif di UIN STS Jambi.
Terakhir, jadilah akar yang kuat mencengkeram ke tanah. Meski tak terlihat secara langsung, peran akar sangat vital bagi pertumbuhan pohon. Demikian pula peran para pejabat ‘akar’ yang bekerja di belakang layar sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan kesuksesan UIN STS Jambi. Mereka adalah penggerak utama roda organisasi di balik tabir yang menunjang aktivitas harian kampus.
Filosofi pohon ini mengingatkan para pejabat baru UIN STS Jambi bahwa memajukan universitas bukanlah tugas yang ringan. Dibutuhkan kerja sama dan dedikasi seluruh elemen layaknya bagian pohon yang saling menopang. Saatnya membangun kesadaran Bersama untuk bersinergi demi mewujudkan UIN STS Jambi sebagai kampus unggul berkualitas tinggi dan berdaya saing global.
Akhirnya, kini jabatan itu sudah di pundak masing-masing. Ingatlah bahwa jabatan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Yakinlah, seluruh civitas akademika UIN STS Jambi menaruh harap yang tak terkira agar lembaga ini terus tumbuh kokoh bagai pohon yang rindang, tempat bernaung dan mencari ilmu bagi putera puteri bangsa. Dengan filosofi pohon ini, yakinlah masa depan UIN STS Jambi akan semakin cemerlang di bawah kepemimpinan Prof. As’ad dan para pejabat baru yang telah dilantik. Majulah UIN STS Jambi! Semoga#
Sumber foto: uinjambi.ac.id
Discussion about this post