Oleh: Bahren Nurdin,MA
Di dunia ini tidak ada masalah. Yang sering terjadi hanyalah orang yang menjadikan sesuatu menjadi masalah. Jadi sebenarnya, masalah itu muncul karena orangnya bukan karena masalah itu sendiri. Coba amati pengertian ‘masalah’ secara umum. Biasanya akan didefinisikan ‘ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan.’ Lantas siapa yang berharap? Jika begitu, jika tidak berharap sesuatu maka apa pun kenyataannya tidak jadi masalah. Tidak usah mengerutkan kening. Perhatian sekali lagi dan baca lambat-lambat.
Sesuatu tidak jadi masalah jika tidak ada harapan yang berbeda terhadap sesuatu tersebut. Jadi, jika tidak ingin ada masalah, pilihannya cuma dua; mengubah ‘harapan’ terhadap sesuatu atau mengubah ‘sesuatu’ yang jadi masalah tersebut sesuai harapan. Ada dua ‘kutub’ yang perlu ‘distel (adjust) yaitu antara harapan dan sesuatu (realita). Di sinilah peran dan fungsi mindset.
Faktanya, mindset pulalah yang menentukan ukuran suatu masalah. Itulah mengapa dengan problema yang sama tetapi mendapat perlakuan (respons) yang berbeda bagi setiap orang. Sebagai contoh sederhana, sama-sama memiliki hutang seratus ribu, bagi Si Fulan biasa aja, tapi bagi Si Fulanto adalah beban yang berat dengan mengeluh sana sini. Hitungan angakanya sama (Rp. 100.000), tapi mindset yang menghadapi angka itu yang berbeda.
Contoh lain, pertanyaan motivasi, maukah anda jalan kaki dari tempat anda saat ini sejauh 100 km pada saat siang bolong, matahari terik, menggunakan sandal jepit, dan sendirian? Saya yakin anda akan menjawab “tidak mau!”. Mengapa? Karena anda menghadapi panas, debu, malas, takut, bosan, dan lain sebagainya. Dengan kondisi yang sama dan pertanyaan yang sama, tapi saya tambah imbalan yang didapat. Sesampai di tujuan anda (setelah menempuh 100 km) akan langsung memperoleh imbalan berupa sebuah mobil mewah senilai 1 miyar, sebuah rumah megah senilai 3 milyar, uang tunai 5 karung goni, voucher jalan-jalan keliling dunia selama sebulan penuh, jika anda muslim dapat voucher umroh dan haji bersama keluarga. Anda mau jalan kaki sejauh itu?
Saya yakin anda mau. lantas mana panas, debu, malas, takut, bosan dan segala masalah lainnya? Apakah mereka menghilang? Sama sekali tidak. Panas dan debu masih tetap ada di sepanjang jalan tersebut. Rasa malas, bosan, takut dan lain-lain juga tidak hilang dari diri anda. Tapi mengapa semua itu kemudian tidak menjadi penghalang bagi anda? Karena harapan yang dimiliki (dengan segala imbalan yang diberikan) sesuai (bahkan lebih) dari kenyataan yang dihadapi. Sekali lagi, bukan panas atau debunya yang dihilangkan tapi pikiran (mindset) akan panas dan debu itu yang harus diubah.
Sederhananya, pikiran anda harus mampu mengubah ‘panas, debu, malas, takut, bosan dan segala masalah yang dihadapi’ menjadi ‘sebuah mobil mewah senilai 1 milyar, sebuah rumah megah senilai 3 milyar, uang tunai 5 karung goni, voucher jalan-jalan keliling dunia selama sebulan penuh, jika anda muslim dapat voucher umroh dan haji bersama keluarga.’ Itulah kekuatan mindset. Ia kemudian menjadi motor penggerak dalam hidup manusia, lebih-lebih dalam menyelesaikan segala dinamika kehidupan.
Jelas sudah, tidak ada masalah di muka bumi ini, yang bermasalah ya diri anda. Maka sepantasnyalah kita berdoa kepada Allah, ‘Ya Allah, hamba tidak meminta diringankan beban yang harus dipikul, tapi berilah hamba bahu yang kokoh untuk memanggulnya.’ Jika kita memiliki bahu yang kokoh, seberat apa pun beban yang ada dipundak, akan dapat diangkat dengan enteng. Dan sebaliknya, bahu yang rapuh tidak akan mampu membawa beban seringan apa pun. Mindset!
Akhinya, salah satu cara menghadapi segala peroblematika kehidupan adalah dengan menata pikiran (mindset) terhadap dinamika yang ada. Jika terjadi kesenjangan harapan dengan kenyataan, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menata harapan. Bukan menghilangakan harapan, tapi memperbesar harapan sehingga mengecilkan segala bentuk rintangan (masalah). Kunci utamanya, memiliki mindset yang benar terhadap segala realita yang ada.
#BNODOC13718052017
*Akademisi dan Praktisi Mind-Setting Programmer Jambi
Discussion about this post