Oleh: Bahren Nurdin, MA
Jika memang sayang dengan anak-anak anda, lepaskanlah ke mana pun mereka mau. Kalimat ini terkesan paradoks karena selama ini yang tertanam di dalam benak banyak orang tua bahwa jika sayang dengan anak, jangan biarkan mereka pergi jauh. Biarkan mereka ‘di bawah ketiak’ siang dan malam. Tidak tega bagi orang tua untuk melepas anaknya hidup terpisah, termasuk untuk menuntut ilmu sekali pun. Lebih-lebih terhadap anak perempuan. Melepas jauh pergi anak perempuan sama saja membiarkan mereka ‘dimangsa’.
Adalah naluri alamiah orang tua untuk terus memberikan perlindungan kepada anak-anaknya. Tidak akan ada orang tua yang rela membiarkan anak-anaknya celaka atau menderita. Orang tua akan lebih memilih untuk disakiti, asal jangan anak-anaknya. Maka menurut yang dipahami selama ini, salah satu cara terbaik untuk memproteksi anaknya adalah dengan tidak melepaskan mereka pergi jauh. Lebih terjaga jika masih barsama.
Mindset inilah yang sudah seharusnya diubah oleh banyak orang tua saat ini. Harus betul-betul dipahami bahwa masa depan anak-anak anda tidak (selalu) berada di depan mata anda. Dalam konteks menuntut ilmu, biarkanlah mereka ‘terbang’ sejauh yang mereka bisa. Biarkan mereka mengembara melintas cakrawala. Jangan halangi mereka pergi sekolah jauh terpisah. Ikhlaskan mereka menjelajah dunia. Lepaskan!
RESTUI
Sebaik-baik cara orang tua untuk menjaga anak-anaknya adalah dengan merestui dan mendoakan mereka. Bukankah, ‘ridho Allah terletak pada restu orang tua’? Jika begitu, restu orang tua adalah senjata ampuh bagi anak yang akan pergi jauh menuntut ilmu. Senjata yang akan digunakan untuk mendapat perlindungan dari Allah. Restu orang tua juga merupakan energy yang sangat besar untuk merenta hari dalam berjuang menuntut ilmu.
Pada artikel ‘Cara Tepat Kuliah Cepat’, salah satu tips penting yang saya tawarkan adalah ‘memuliakan orang tua’. Jika seorang mahasiswa ingin cepat dan sukses dalam menempuh pendidikannya, maka muliakanlah kedua orang tua. Tidak boleh menyakiti hati kedua orang tua. Jika berbeda pendapat, sampaikan dengan cara terbaik. Jangan gores hati orang tua walau pun sedikit. Jagalah kepercayaan mereka dengan tidak melakukan hal-hal yang dibenci oleh Allah.
DOAKAN
Doa orang tua yang tulus dan ikhlas insya Allah akan diijabah oleh Allah. Maka doa orang tua menjadi tameng terhebat untuk melindungi anak-anaknya. Saya sering memberi contoh, banyak orang tua dengan memiliki sejuta alasan tidak melepaskan anaknya untuk pergi jauh menuntut ilmu. Alasan paling jamak ditemui adalah takut nanti anaknya terjerumus pergaulan bebas, narkoba, dan hal-hal negatif lainnya. Namun faktanya, seberapa banyak pula anak-anak yang masuk ke dalam lembah pergaulan bebas tersebut yang mereka tinggal serumah dengan orang tua. Setiap hari bisa bertemu, setiap saat bisa dipantau, namun tetap saja ‘tak terselamatkan’.
Namun sebaliknya, ada pula orang tua yang melepas anaknya jauh ke ujung dunia. Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak bertemu, tapi baik-baik saja. Apa yang dikhawatirkan tidak pernah terjadi. Anak-anak mereka sukses menimba ilmu dan pulang dengan segudang prestasi. Masa depan gemilang.
Itu artinya, sesungguhnya tidak ada satu orang pun di atas dunia ini yang mampu memberikan perlindungan terbaik, tidak juga orang tua. Pelindung terbaik itu hanya satu; Allah! Untuk mendapatkan perlindungan Allah, maka orang tua harus mendoakan anak-anak mereka siang dan malam.
Ahirnya, jika sayang dengan anak, jangan ‘dikurung’ di dalam rumah. Yakinlah, anda tidak akan bisa menajaga anak-anak anda walaupun dikerangkeng sekali pun, diplototin siang dan malam. Sebaik-baik penjaga mereka adalah Sang Pemilik hidup. Lepaskan saja dengan restu dan doa.
#BNODOC13213052017
*Akademisi dan Praktisi Hypno-Parenting Jambi
Discussion about this post