Dalam salah satu sesi seminar motivasi, saya sampaikan konsep ‘nothing happens without reasons’. Intinya, tidak ada satu kejadian yang kita alami kecuali mengandung hikmah terbaik dari Allah. Sekali lagi, kejadian terburuk sekali pun pastilah Allah ingin ‘katakan’ sesuatu yang terbaik untuk kita.
Pertanyaannya cuma satu, mampukah kita menemukannya? Sebab sering kali pesan-pesan kebaikan itu Allah ‘sembunyikan’. Maka hanya orang-orang yang berprasangka baiklah yang akan mampu menemukan kebaikan dari Allah tersebut.
Lantas bagaimana menyikapi kasus penyebaran virus Corona (COVID 19) yang saat ini melanda negara kita dan penduduk dunia? Lagi, mari kita ambil sisi postifnya.
Pemerintah Indonesia, dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota, pimpinan instansi dll telah menyampaikan untuk mengurangi berada di luar rumah terutama di tempat keramaian. Masyarakat diminta untuk melakukan ‘social distancing’ dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi pelarangan keluar sama sekali (lock down) seperti beberapa negara lainnya.
Itu artinya, kita akan ‘terkurung’ untuk beberapa waktu ke depan. Jika anda memiliki tugas kantor yang yang harus dikerjakan di rumah, laksanakan secara maksimal. Dosen dan guru silahkan melakukan online class. Namun jika semua telah terselesaikan, jangan pula merasa jenuh. Banyak hal positif yang dapat dilakukan. Terkurung harus untung!
BERKUMPUL DENGAN KELUARGA
Coba anda renungkan, bertahun-tahun anda pergi pagi pulang malam. Suami dan isteri kerja. Anak-anak sekolah. Semua ‘kocar-kacir’. Maka melalui Covid 19 ini Allah inginkan anda berkumpul dengan keluarga. Maka tidak ada pilihan kecuali memanfaatkan situasi ini memperbaiki hubungan keharmonisan dalam rumah tangga.
Jika selama ini jarang berkomunikasi dengan anak-anak, saatnya banyak-banyak berdiskusi, shalat berjamaah, makan bersama, bermain bersama, dan lain sebagainya. Yakinlah, Allah menginginkan itu dalam rumah tangga anda.
MENINGKATKAN IBADAH
Bagi ummat muslim sebentar lagi akan memasuki Bulan Suci Ramadhan. Covid 19 meminta anda untuk mempersiapkan diri secara maksimal. Bagi kaum muslimah yang mungkin masih ada ‘hutang’ puasa dari tahun lalu, saatnya untuk melunasinya mumpung tidak banyak beraktivitas di luar rumah.
Begitu juga kaum bapak-bapak, jika selama ini susah puasa Senin dan Kamis karena banyak acara makan-makan di luar, sekarang saatnya. Cek kembali bacaan Al-Quran anda. Jika belum khatam, gunakan waktu yang banyak ini untuk menyelesaikannya.
Bagi Anda yang selama ini susah bangun malam untuk melaksanakan shalat sunnat Tahajjud karena kecapean, Covid 19 memaksa anda banyak istirahat di rumah untuk mengumpulkan tenaga suapaya bisa banyak beribadah.
MENAMBAH ILMU
Saatnya membaca buku-buku yang mungkin selama ini tidak tersentuh. Banyak buku yang dibeli tapi belum sempat membacanya. Bacalah dan dapatkan hikmah darinya. Bisa juga membaca artikel-artikel atau buku secara online. Atau bahkan juga bisa memaksa diri untuk belajar menulis artikel untuk surat kabar, baik cetak mau pun online. Intinya, anda saat ini memiliki punyak banyak waktu untuk menambah ilmu.
BERBERES RUMAH
Boleh jadi banyak orang yang merasa bosan tinggal di rumah dalam waktu yang lama karena selama ini terbiasa beraktivitas di luar. Untuk menghilangkan kejenuhan, sungguh banyak hal yang bisa dilakukan. Lihatlah seputaran rumah anda, pasti ada banyak hal yang perlu dibenahi. Jika anda mempunyai asisten rumah tangga, minta mereka istirahat. Saatnya anda mencari keringat sambil merasakan seberapa berat tugas mereka selama ini.
Lihatlah taman, ruang tamu, gudang, dapur dan lain-lain. Rapikan dan berbenah. Jadi dapat dipastikan, Corona pergi, rumah rapi.
Begitu juga dokumen-dokumen dan buku-buku yang selama ini jarang tersentuh. Mungkin banyak dokumen-dokumen yang belum tersusun rapi. Mumpung di rumah, susun dan rapikan sehingga mudah dicari jika suatu saat membutuhkannya.
Akhirnya, marilah kita melihat segala sesuatu dengan kacamata positif. Marilah mengambil hikmah dari seburuk apa pun kejadian. Yakinkan diri kita bahwa Allah inginkan yang terbaik. Namun, hanya mereka yang memiliki pola pikir (mindset) positiflah yang mampu melihat segala kebaikan tersebut. Ingat, ‘A negative mind will never give you positive life’. Positiflah!
*Ditulis oleh Bahren Nurdin (Akademisi UIN STS Jambi dan Direktur Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (PUSAKADEMIA)
Discussion about this post