Wednesday, June 18 2025
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

MEMPERKECIL PENJARA

08/06/2017
in MOTIVASI
A A
ShareTweetSendScan

Oleh: Bahren Nurdin, MA

Ketika pecah kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jambi beberapa hari lalu, semua orang sibuk membicarakan kapasitas penjara tersebut. Lucunya, semua orang seakan sepakat bahwa penjara tersebut harus ‘dimekarkan’ karena sudah over-capacity (kelebihan muatan). Saya katakan, ini pemikiran sesat!

Artikel Terkait

PEMILIHAN REKTOR UIN STS JAMBI: Saatnya Menjadi Akademisi Sejati

27/07/2023

ANDA JUGA KORBAN NARKOBA: FENOMENA GUNUNG ES

26/10/2021

COVID 19: SAATNYA INGAT MATI

04/08/2021

NILAI-NILAI QURBAN

04/08/2021

Semestinya, bukan penjara yang harus kita perbesar, tapi jumlah orang masuk penjara yang harus dikurangi!

Saya tidak habis piker mengapa orang-orang sampai berpikir memperbesar penjara. Saya tidak tahu, atau saya yang sesat? Atau saya terlalu anti-mind stream? Beginilah, ada seloko adat Jambi yang berbunyi, “Keruh aek dihilir perikso ke ulunyo. Sena kaek di ulu perikso ke muaro.”Artinya, kita harus mencari akar masalahnya. Jika air sungai itu keruh di hilir, dapat dipastikan telah terjadi sesuatu di hulu yang menyebabkan air itu keruh. Maka, yang dicari adalah penyebabnya bukan menjernihkan air keruh. Karena, bagaimana pun cara menjernihkan air tersebut, jika sumbernya belum diatasi maka akan tetap keruh.

Dengan analogi inilah saya ingin mengajak kita semua untuk kembali berpikir ‘benar’ tentang penjara. Saya katakan, kita perbesar pun kapasitas penjara saat ini, dia akan tetap penuh dan kurang karena orang yang masuk penjara akan terus bertambah. Perbesar lagi, kurang lagi, dan begitulah seterusnya.

Maka dari itu, memperbesar penjara bukan solusi. Sekali lagi, bukan solusi. Bahkan hal ini boleh jadi sebagai indicator negeri ini ‘sarang’ penjahat. Saya berani mengatakan, semakin banyak isi penjara, semakin tidak aman suatu negara. Ada yang salah urus. Ada yang tidak beres.

Pertanyaan mendasarnya adalah mengapa mereka melakukan kejahatan? Tanya satu per satu warga binaan di dalam lapas tersebut. Berapa orang yang menyatakan dengan sadar bercita-cita ingin menjadi penghuni jeruji besi tersebut? Kalau pun ada pasti sedikit sekali. Selebihnya? Dampak dari kelalaian Negara menjadikan mereka rakyat yang baik.

Bagaimana bisa begitu? Yang paling kasat mata, lihat saja oknum-oknum penegak hukum ‘bersandiwara’. Mafia hokum merajalela. Petugas lapas ‘nyambi’ jualan narkoba. Jaksa jadi makelar perkara. Polisi pandai ‘bermain’ mata. Pemimpin sibuk tebar citra. ASN malas dalam bekerja. Tidak semua, tapi ada. Maka rakyat lebih suka murka dan mencari jalan kepenjara; juga neraka! Harapan hidup mereka terjarah penguasa!

Perhatikan data berikut ini.Pada tahun 2016 silam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis daftar nama-nama negara paling bahagia di dunia dan menempatkan Denmark sebagai sang juara. Denmark-lah Negara terbahagia, terlayak hidup, dan ternyaman di dunia. Lalu, di mana posisi Indonesia? Dalam daftar ini, Indonesia menduduki peringkat ke-79, di bawah Malaysia (49), Thailand (33), dan Singapura (22) (www.kompas.com). Mengapa? Karena Negara kita masih sibuk memperbesar penjara ketimbang mempertinggi harapan hidup masyarakatnya.

Akhirnya, bolehkah kita bermimpi menjadikan Lapas Kelas IIA Jambi menjadi hotel berbintang seperti Hotel Den Gamle Arrest di Kota Ribe, Denmark? Sebuah hotel mewah bekas penjara. Bukan relokasi, tapi karena memang sudah tidak ada yang suka penjara. Rubah pola piker kita sekarang. Sekali lagi, bukan memperluas penjara tapi memperkecil, bahkan menghilangkan penjara di negeri ini. Harus jadi mimpi kita bersama. Amin.

#BNODOC6204032017

*Akademisi dan Pengamat Sosial Jambi

 

Next Post

BENCANA ITU ULAH TANGANMU SENDIRI

MENDALO; UJI NYALI MASNAH – BBS

PENDIDIKAN TANPA TAPAL BATAS

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

Jambi kehilangan Tokoh Kharismatik.

1 year ago

IDUL FITRI: Kembali Menyatu Pasca Pemilu

1 year ago

HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

1 year ago

Tanggapan Pers:

1 year ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE