Wednesday, June 18 2025
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

MEMERDEKAKAN DIRI DENGAN MENULIS

30/09/2017
in MOTIVASI
A A
ShareTweetSendScan

Oleh: Bahren Nurdin, MA

Beberapa waktu lalu, seorang teman yang juga berprofesi sebagai dosen ‘menyentil’ saya di media sosial. Dengan lantang Sang Dosen menegaskan bahwa tulisan saya baru kelas lokal, ecek-ecek dan tidak berkualitas.

Artikel Terkait

PEMILIHAN REKTOR UIN STS JAMBI: Saatnya Menjadi Akademisi Sejati

27/07/2023

ANDA JUGA KORBAN NARKOBA: FENOMENA GUNUNG ES

26/10/2021

COVID 19: SAATNYA INGAT MATI

04/08/2021

NILAI-NILAI QURBAN

04/08/2021

Apakah saya marah? Tentu tidak, karena apa yang disampaikan itu adalah sebuah kebenaran. Ibu dosen itu benar. Apa lagi yang dijadikan pembanding adalah Goenawan Mohamad, Umar Kayam, Dahlan Iskan, dan lain-lain.

Disandingkan dengan kualitas tulisan dan ilmu mereka tentu apa yang saya miliki belum sebesar biji zarahnya. Masih sangat jauh. Jadi wajar saja jika dosen tersebut mengatakan tulisan saya ecek-ecek. Saya berterima kasih karena itu motivasi bagi saya untuk terus memperbaiki kualitas tulisan yang saya hasilkan.

Hal ini saya ungkapkan melalui artikel ini untuk memotivasi adek-adek mahasiswa dan kawan-kawan yang selalu ‘curhat’ akan banyaknya ‘serangan’ kepada mereka yang baru saja belajar merangkai kata mencari makna. Ada bebeberapa yang memiliki semangat membaja sehingga apa pun bentuk serangan itu dapat dihalau dengan baik. Namun tidak jarang pula, sebagian dari mereka terpukul mundur yang berakhir dengan ‘mematikan laptop’.

Sedikit bercerita, saya menyukai dunia tulis menulis itu sejak di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pernah beberapa kali ikut lomba penulisan karya ilmiah, tapi tidak pernah menang. Jujur saja, saya tidak terlalu suka dengan ‘pakem-pakem’ kepenulisan. Saya hanya ingin mengembara dengan gaya dan cara saya sendiri. Saya ingin bebas mencurahkan ekspresi yang saya miliki.

Ya, memang demikianlah adanya. Saya sepakat dengan Mas Arif, “seorang penulis, haruslah otonom, bebas, dan merdeka. Ketika seseorang menulis, maka ia harus menentang ide sebebas-bebasnya tanpa dikendalikan oleh kekuatan lain di luar dirinya” (M. Arif Hakim. 2005).

Beberapa kali saya dipesankan oleh tokoh-tokoh politik atau orang-orang tertentu untuk menuliskan sesuatu dengan maksud sesuatu alias tulisan ‘pesanan’. Saya tolak. Banyak pula yang mengira ketika saya menulis sesuatu yang sedikit ‘keras’ (biasanya keritikan) karena saya suka dan tidak suka dengan seseorang. Salah besar.

Sampai detik ini, saya tidak pernah menulis karena ‘dorongan dari luar diri saya’. Saya bertanggung jawab dengan apa yang saya tulis karena tulisan saya adalah ‘rentang ide sebebas-bebasnya tanpa dikendalikan oleh kekuatan lain di luar diri saya’. Tulisan kemudian saya jadikan ‘wisata’ ide dan gagasan. Saat menulislah saya menemukan betapa kayanya kata dan luasnya makna. Saya mengembara ke dunia bebas dimana diri saya pun tak kan sanggup menapaknya.

Maka dari itu, perlu saya ingatkan kepada kawan-kawan yang baru saja ‘buka laptop’ untuk menulis. Tulis saja. Sekali lagi, tulis saja dan jangan hiraukan apa pun kata meraka. Menulis adalah salah satu cara untuk memerdekakan diri. Merdekakan diri dan pikiran dengan mengemukakan ide-ide dan gagasan. Percuma anda menulis, jika ternyata anda masih ‘terjajah’.

Jangan pula pedulikan apakah mereka suka atau tidak suka dengan tulisan anda. Janganlah menulis untuk membuat orang lain suka. Jika itu yang terjadi, anda akan sangat kecewa jika ada diantara mereka yang tidak suka. Mereka suka atau tidak suka, dibaca atau diabaikan, disimpan atau dibuang, jangan hiraukan. Tugas anda hanya menulis. Titik.

Akhirnya, menulis adalah cara ‘hebat’ untuk menjadikan diri merdeka dan otonom. Melalui tulisan kita bisa mengekspresikan ide dan gagasan sebebas-bebasnya secara bertanggungjawab dan bermartabat. Jangan pusingkan apa kata mereka. Jika anda masih terganggu dengan penilaian orang (pujian atau cacian) berarti anda belum merdeka. Merdeka! #BNODOC27028092017

*Akademisi UIN STS dan Pengamat Sosial Jambi

Next Post

GOAL SETTING: MENJADI MAHASISWA ‘SMART’

CERDAS BER-KUOTA

LOMBA MANCING KEBANGSAAN

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

Jambi kehilangan Tokoh Kharismatik.

1 year ago

IDUL FITRI: Kembali Menyatu Pasca Pemilu

1 year ago

HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

1 year ago

Tanggapan Pers:

1 year ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE