Oleh: Bahren Nurdin, MA
Di mana teman-teman yang dulu bersama sewaktu sekolah? Teman SD, SMP, SMA atau teman kuliah. Di mana dan apa kabar mereka sekarang? Sudah sukseskah mereka semua? Berapa anak mereka? Dan… dan banyak lagi pertanyaan lainnya.
Jika sudah ingat masa-masa bersama di sekolah, rasa rindu membuncah. Kebersamaan yang terjalin dengan segala perangai dan prilaku waktu itu, membuat semua menjadi indah. Cobalah buka foto-foto tua yang masih tersisa. Tidak kan habis senyum dan tawa menyaksikan keluguan dan ‘keculunan’ masa lalu. Pose-pose berfoto pun membuat anda terpingkal-pingkal sendiri.
Apa makna semua itu? Maknanya cuma satu, waktu terus bergerak! Album kenangan yang kita miliki itu adalah sebuah penanda waktu. Semua bergerak dan berubah. Tidak ada yang abadi dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Itulah dinamika kehidupan!
Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi saat ini, kita dimudahkan untuk melihat pergerakan dan perubahan kawan-kawan yang lama terpisah. Dengan media sosial yang sedang tren, kita ‘dipertemukan’ kembali dengan kawan-kawan yang lama tak bersua. Album kenangan pun dibuka kembali. Memori dan diary waktu sekolah diungkap lagi. Senyum-senyum sendiri.
Tapi kini, lihatlah teman-teman kita ternyata telah bergerak kian kemari menempati penjuru dunia yang luas ini. Saksikanlah pula, mereka telah berubah begitu jauh dari apa yang dulu kita kenal. Dan, ada pula sebagian dari mereka yang telah terlebih dahulu menghadap Sang Khalik. Waktu akan terus berlalu sesuai ketentuan Pemilik Jagat Raya ini.
Dapat dipastikan beberapa teman-taman kita telah berada di berbagai daerah dan tempat di muka bumi ini. Media sosial mengabarkan kepada kita bahwa Si A sudah di luar negeri, Si B sudah di Provinsi X, Si C sudah di negera Y dan seterusnya. Jika dilihat album kenangan sewaktu SMA rasanya tidak mungkin. Bagaimana mungkin anak manja itu kini terbang ke belahan bumi ini. Bagaimana bisa anak nakal itu kini jadi perwira polisi? Rasa tidak percaya anak yang suka bolos dan hobi berantam itu kini jadi ustad. Itulah kehidupan. Bagi Allah, tidak ada yang tidak mungkin.
Karena Allah memang telah menegaskan bahwa langkah (perjalanan), rezeki, pertemuan dan maut itu adalah hak prerogative-NYA. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang diberi tahu sebelumnya akan hal ini. Semua dirahasiakan oleh Allah agar manusia terus ikhtiar untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Begitu juga halnya dengan jalan hidup.
JANGAN LAKUKAN
Agar album kenangan itu tetap menjadi indah dan membahagiakan, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Pertama, jangan bandingkan hidup anda. Kita memiliki jalan hidup sendiri. Jangan bandingkan kehidupan anda saat ini dengan teman-teman anda. Apalagi, jika membandingkan itu menimbulkan kecemburuan sosial. Tidak boleh.
Ketika melihat kehidupan teman-teman yang begini dan begitu, janganlah pula merasa rendah diri atau sombong dan pongah. Perjalanan waktu memang telah menempatkan kita pada kondisi apa kita saat ini. Dan itu adalah jalan yang telah kita pilih. Satu hal yang perlu dicatat, itulah jalan hidup kita, dan mereka memiliki jalan hidup sendiri pula. Jangan pernah melihat hidup mereka lebih ini dan itu dari kita. Itu semua fatamorgana. Teman-teman melihat kita enak, kita melihat hidup teman-teman enak, dan sesungguhnya tidak ada yang enak. Yang ada adalah mensyukuri apa yang kita miliki saat ini dengan sebesar-besar syukur.
Kedua, dilarang buka album asmara. Larangan ini bagi yang telah memiliki pasangan hidup masing-masing. Yakin se yakin-yakinnya, ada teman-teman sekolah dulu yang saling jatuh cinta. Ada yang terungkap atau bahkan tidak terucap. Semua telah menjadi ‘album kenangan’ dan jadikanlah ia sebagai kenangan.
Masa telah berlalu dan telah membawa kita pada sebuah pilihan pasangan hidup dengan apa yang kita jalani saat ini. Maka, jangan sampai ada istilah ‘cinta lama kembali berseri’. Apa lagi sampai mengganggu hubungan rumah tangga yang lama dibina hanya gara-gara kembali bertemu dengan ‘mantan SMA’. Bersihkan hati dan jangan pernah berandai-andai. Tidak perlu berandai-andai karena Allah telah berikan yang terbaik.
Akhirnya, album kenangan memang telah menyimpan sejuta ingatan. Media sosial telah pula mempertemukan kawan-kawan yang dulu pernah merajut hari bersama di sekolah. Jadikanlah pertemuan itu sebuah rahmat dan jangan sampai pula mendatangakan petaka. #BNODOC23322082017
*Akademisi UIN STS dan Pengamat Sosial Jambi
Discussion about this post