Hari ini tanggal 28 September 2019 bolehlah dicatat sebagai tonggak sejarah baru bagi para alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Indonesia. Dihadiri langsung oleh Timbalan Naib Cencelor Hal-ehwal Pelajar dan Alumni, Prof. Dato’ Ir. Dr. Othman A Karim didampingi oleh Ir. Dr. Nazrul Anuar Nayan (Director Center for Alumni Relation) dan Dr. Azahan Awang (Pusat Kembangan Pendidikan) terbentuklah secara resmi Ikatan Keluarga Alumni UKM Indonesia yang secara organisasi berada langsung di bawah Majelis Alumni UKM. Pengurus pusat dan ketua provinsi pun telah ditetapkan. Tahniah..!
Jika dirunut ke belakang, ikatan alumni ini sebenarnya sudah lama terhimpun walau pun belum terbentuk dengan sempurna. Beberapa pengurus bahkan sudah dipilih oleh para sesepuh. Maka hari ini sebenarnya tinggal menyempurnakan dan memantapkan apa yang telah dirintis paling tidak sepuluh tahun terakhir. Intinya, secara hukum dan organisasi alumni UKM semakin mantap.
Pembentukan organisasi dengan segala perangkat hukumnya tentu sangat penting. Legalitas dan pengurus harus dikelola sedemikian rupa sehingga teratur dan terorganisir. Namun demikian, apa yang lebih penting adalah bagaimana para alumni yang berhimpun di dalam organisasi ini mampu berbuat dengan maksimal untuk menyumbangkan bakti dan karyanya baik untuk almamater maupun bagi bangsa dan negara.
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh TNC Prof. Othman bahwa alumni UKM di Indonesia itu mencapai 2000 orang yang tersebar di seluruh nusantara. Saat ini, sebagian besar dari mereka telah pula menempati posisi strategis baik di bidang akademik (pendidikan), pemerintahan mau pun swasta. Ini adalah kekuatan besar yang perlu dihimpun dan dimantapkan sehingga mampu berperan maksimal untuk ummat di muka bumi ini, khususnya bagi almamater. _Mengilham Harapan, Mencipta Masa Depan._
Ada beberapa peran strategis alumni UKM di Indonesia. *Pertama*, perekat persatuan dua negara; Indonesia dan Malaysia. Sudah sama-sama diketahui bahwa dua negara ini bagaikan adik dan kakak dalam sebuah keluarga. Tensi hubungan dua ‘beradik’ ini pun sering naik-turun. Kadang juga ‘perang saudara’, tapi kemudian baikan lagi. Di sinilah peran para alumni sebagai jembatan kekeraban di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, budaya dan tentu saja akademik. Alumni UKM harus mampu menjadi penyejuk ketika panas, penyambung yang putus, pemersatu yang pecah, perekat yang terbelah.
*Ketiga*, menjadi role model kesuksesan. Para alumni UKM harus menunjukkan capaian terbaiknya di tengah masyarakat. Jabatan-jabatan yang diemban harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kesuksesan seseorang di suatu bidang pastilah akan dikaitkan dengan almamaternya. Maka tidak ada pilihan bagi alumni UKM kecuali mencatatkan rekor ‘achievement’ yang terbaik dan dapat dibanggakan. Hanya prestasilah yang akan mengharumkan nama almamaternya. Dan sebaliknya, sedikit saja menorehkan nama buruk, maka semua alumni dan almamater akan terkena ‘getahnya’.
Selain itu, IKA UKM Indonesia ini tentunya akan menjadi rumah besar bagi anggotanya untuk menjalin silaturrahmi dan silahilmiah. Memperluas jaringan, berbagi informasi, bekerja sama penelitian dan seminar, dan hal-hal positif lainnya. Hal ini tentunya sekaligus akan berkontribusi positif terhadap institusi dan pribadi.
Akhirnya, Ikatan Keluarga Alumni UKM Indonesia telah ditubuhkan. Bakti dan peran sedang dinantikan. Hubungan ‘mesra’ antara alumni dan almamater harus berjalan harmonis untuk dapat menjalankan roda organisasi dengan sukses. Di tangan para alumni pula ‘wajah’ kampus hebat ini diletakkan. Baik kiprah alumni di tengah masyarakat maka baik pulalah penilaian terhadap kampus ini. Kepada para pengurus diucapkan, selamat bertugas!
Hari ini tanggal 28 September 2019 bolehlah dicatat sebagai tonggak sejarah baru bagi para alumni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Indonesia. Dihadiri langsung oleh Timbalan Naib Cencelor Hal-ehwal Pelajar dan Alumni, Prof. Dato’ Ir. Dr. Othman A Karim didampingi oleh Ir. Dr. Nazrul Anuar Nayan (Director Center for Alumni Relation) dan Dr. Azahan Awang (Pusat Kembangan Pendidikan) terbentuklah secara resmi Ikatan Keluarga Alumni UKM Indonesia yang secara organisasi berada langsung di bawah Majelis Alumni UKM. Pengurus pusat dan ketua provinsi pun telah ditetapkan. Tahniah..!
Jika dirunut ke belakang, ikatan alumni ini sebenarnya sudah lama terhimpun walau pun belum terbentuk dengan sempurna. Beberapa pengurus bahkan sudah dipilih oleh para sesepuh. Maka hari ini sebenarnya tinggal menyempurnakan dan memantapkan apa yang telah dirintis paling tidak sepuluh tahun terakhir. Intinya, secara hukum dan organisasi alumni UKM semakin mantap.
Pembentukan organisasi dengan segala perangkat hukumnya tentu sangat penting. Legalitas dan pengurus harus dikelola sedemikian rupa sehingga teratur dan terorganisir. Namun demikian, apa yang lebih penting adalah bagaimana para alumni yang berhimpun di dalam organisasi ini mampu berbuat dengan maksimal untuk menyumbangkan bakti dan karyanya baik untuk almamater maupun bagi bangsa dan negara.
Menurut penjelasan yang disampaikan oleh TNC Prof. Othman bahwa alumni UKM di Indonesia itu mencapai 2000 orang yang tersebar di seluruh nusantara. Saat ini, sebagian besar dari mereka telah pula menempati posisi strategis baik di bidang akademik (pendidikan), pemerintahan mau pun swasta. Ini adalah kekuatan besar yang perlu dihimpun dan dimantapkan sehingga mampu berperan maksimal untuk ummat di muka bumi ini, khususnya bagi almamater. _Mengilham Harapan, Mencipta Masa Depan._
Ada beberapa peran strategis alumni UKM di Indonesia. *Pertama*, perekat persatuan dua negara; Indonesia dan Malaysia. Sudah sama-sama diketahui bahwa dua negara ini bagaikan adik dan kakak dalam sebuah keluarga. Tensi hubungan dua ‘beradik’ ini pun sering naik-turun. Kadang juga ‘perang saudara’, tapi kemudian baikan lagi. Di sinilah peran para alumni sebagai jembatan kekeraban di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, budaya dan tentu saja akademik. Alumni UKM harus mampu menjadi penyejuk ketika panas, penyambung yang putus, pemersatu yang pecah, perekat yang terbelah.
*Ketiga*, menjadi role model kesuksesan. Para alumni UKM harus menunjukkan capaian terbaiknya di tengah masyarakat. Jabatan-jabatan yang diemban harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kesuksesan seseorang di suatu bidang pastilah akan dikaitkan dengan almamaternya. Maka tidak ada pilihan bagi alumni UKM kecuali mencatatkan rekor ‘achievement’ yang terbaik dan dapat dibanggakan. Hanya prestasilah yang akan mengharumkan nama almamaternya. Dan sebaliknya, sedikit saja menorehkan nama buruk, maka semua alumni dan almamater akan terkena ‘getahnya’.
Selain itu, IKA UKM Indonesia ini tentunya akan menjadi rumah besar bagi anggotanya untuk menjalin silaturrahmi dan silahilmiah. Memperluas jaringan, berbagi informasi, bekerja sama penelitian dan seminar, dan hal-hal positif lainnya. Hal ini tentunya sekaligus akan berkontribusi positif terhadap institusi dan pribadi.
Akhirnya, Ikatan Keluarga Alumni UKM Indonesia telah ditubuhkan. Bakti dan peran sedang dinantikan. Hubungan ‘mesra’ antara alumni dan almamater harus berjalan harmonis untuk dapat menjalankan roda organisasi dengan sukses. Di tangan para alumni pula ‘wajah’ kampus hebat ini diletakkan. Baik kiprah alumni di tengah masyarakat maka baik pulalah penilaian terhadap kampus ini. Kepada para pengurus diucapkan, selamat bertugas!
Discussion about this post