Wednesday, June 18 2025
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

Memaknai Persahabatan; (kawan atau “kawan…?”)

28/01/2009
in MOTIVASI
A A
ShareTweetSendScan

Berteman, bersahabat, berkawan adalah sinonim yang selalu digunakan dalam makna yang sejajar yaitu menjalin hubungan antar sesama.  Menjalin hubungan dalam arti yang lebih luas adalah untuk saling berbagi kehidupan itu sendiri dalam manapak hari di berbagai kesempatan dan waktu. Yah.. begitulah sesungguhnya pertemanan itu, barbagi rasa kala senang mau pun susah.  namun sekarang agaknya susah mencari teman yang benar-benar menjadi teman tapi sering kali dilandasi oleh kepentingan pribadi yang berlebihan. Alhasil pertemanan hanya dihitung berdasarkan tujuan masing-masing.  Ada beberapa hal yang sangat menyakitkan dalam sebuah jalinan peretemanan di antaranya;

1. Pagar makan tenaman. ketika kita menjalin persahabatan kita harus sepenuhnya memparcayai teman kita sendiri dalam banyak hal temasuk di antaranya menjaga orang yang kita cintai. Kita mengizinkan orang yang kita cintai untuk pergi berasama, makan bersama, sekolah bersama, main bersama, dan lain-lain bersama sama teman yang kita percayai. Tapi sungguh sangat menyakitkan jika kemuadian kita mengetahui ternyata teman kita tersebut malah dengan segala cara menacari perhatian orang yang kita cintai. Hal seperti ini tentu sering kali terjadi dalam kehidupan pertemanan. Dan ini sudah barang tentu sangat mengecewakan.

Artikel Terkait

PEMILIHAN REKTOR UIN STS JAMBI: Saatnya Menjadi Akademisi Sejati

27/07/2023

ANDA JUGA KORBAN NARKOBA: FENOMENA GUNUNG ES

26/10/2021

COVID 19: SAATNYA INGAT MATI

04/08/2021

NILAI-NILAI QURBAN

04/08/2021

2. Tidak mampu saling menghormati dan menghargai. Hal ini terkadang juga sering terlupakan. kita menganggap teman sehingga kita lupa untuk saling menghargai antar sesama teman. Menghargai dalam makna yang lebih luas adalah menjaga perasaan teman kita dalam segenap tingkah laku yang kita lakukan. Dalam bahasa sederhananya sering diucapkan “kira-kira dia tersinggung gak ya kalo saya gini, kalo saya gitu? Kawan saya merasa diabaikan gak ya?”. Namun sering dianggap angin lalu dengan bahasa “Ah… gak papa kawan sendiri kok. Hajar bro…”. Memang pada tahap-tahap awal tidak akan terjadi perselisihan (perang) secara terbuka. Tapi hal-hal seperti ini akan menjadi bom waktu perpecahan sebuah persahabatan. Tiba saatnya dia akan meledak dan menjadi hal yang sangat menyakitkan dalam persahabatan.

3. Over acting alias MPO. ini juga sering tidak kita sadari terkadang dalam menjalin persahabatan sering kita over acting. Karena kita terkadang sudah merasa akrab maka kita bertindak semau kita atas teman sendiri sehingga malanggar hak-hak pribadi teman kita tersebut. Contoh yang paling sering kita temui adalah misalnya kita jago humor dan lelucon. Saking hebatnya kita membuat humor atau lelucon (sering lelucon seputar sex) kita lupa bahwa kita telah menyita perhatian orang lain (MPO). Berlelucon tentu sangat baik untuk mencairkan suasana saat kita ngumpul bersama untuk lebih akrab dan mencair. Tapi bagaimana jika setiap saat kita melakukan itu? Kita tidak lagi melihat tempat dan waktu, entah teman lagi sedih, entah teman lagi gak mood, atau teman lagi butuh simpati bukan humuor.? Dan yang lebih mengerikan lagi ada yang sengaja MPO terhadap pacar-pacar orang lain sehingga menciptakan kesalah pahaman terhadapa hubungan orang tersebut.  Banyak sekali kita menemukan teman-teman kita yang seperti ini dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini pun terkadang tanpa disadari.

4. Dan lain-lain.

Kesimpulan, banyak lagi hal yang secara tidak sengaja kita melakukan kesalahan dalam membina pertemanan. Kita sering lupa hal-hal kecil yang mampu merusak pertemanan itu sendiri. Artinya, kita tidak membina pertemanan itu dengan sembrono tanpa menimbang perasaan orang lain atau teman kita senriri. Kita merasa dekat sehingga kita bisa berbuat semau kita. Ini tentu tidaklah benar. Dalam persahabatan kita harus melihat banyak sisi sehingga persahabatan itu bisa berjalan sebagaimana mestinya. Semoga bermanfaat bagi siapa pun pengunjung blog ini agar kita semua terhindar dari hal-hal di atas dan tetap terus menjaga persahabatan.

Next Post

Siapa yang Berani Berkorban untuk PPI UKM?

DARAH PALESTINA DARAH KAMI

Suara Pemilih Ketua PPI UKM dari Mana?

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

Jambi kehilangan Tokoh Kharismatik.

1 year ago

IDUL FITRI: Kembali Menyatu Pasca Pemilu

1 year ago

HARI GINI MASIH ABS?: BANGUNLAH ‘SUPER TEAM’

1 year ago

Tanggapan Pers:

1 year ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE