Oleh: Bahen Nurdin, MA
Pada tanggal 25 Maret 2017 lalu Wakil Gubernur Jambi melantik 622 pejabat eselon III dan IV di lingkungan pemerintahan Provinsi Jambi. Mereka diambil sumpah jabatan di halaman Kantor Gubernur secara masif. Agaknya ini adalah salah satu perhelatan pelantikan yang cukup besar di masa pemerintahan Zumi Zola dan Fachrori Umar untuk Jambi TUNTAS.Ternyata, tidak hanya jumlahnya yang besar, tapi ‘gonjang-ganjing’ yang ditimbulkan cukup mengguncang. Inilah ‘Kabinet Gaduh’.
‘Kegaduhan’ itu terjadi seantero Provinsi Jambi. Buktinya, perombakan para pejabat dalam jumlah yang tidak kecil ini mendapat tanggapan dari berbagai pihak, dari kalangan elit hingga masyarakat awam. Di level elit politik, yang paling santer terdengar adalah suara keras dari pentolan Partai Golkar Zeorman Manaf (ZM).
Politisi senior ini member peringatan keras di media sosial. “Saya menilai pergantian pejabatan eselon III dan IV pada Sabtu yang lalu bukan berdasarkan The Right Man on the Right Place. Ini sangat berbahaya karena akan menghambat roda pemerintahan menuju Jambi Tuntas 2021. … pengangkatan hanya berdasarkan kepentingan segelintir timses yang hanya mementingkan dirinya pribadi saja. Ini peringatan bagi pemerintahan ZZ dan jika masih saja berlanjut, tunggu saja kehancurannya,” tulis ZM di akun resmi FBnya.
Begitu juga tanggapan-tanggapan dari kaum elit lainnya yang tidak sedikit. Sampai-sampai penggawa Ombudsman pun ikut ‘berkicau’. Di dunia maya tidak kalah hiruk pikuk pula. Warganegara pengguna internet (‘netizen’) saling saut bertalu-talu. Saling puji hinga caci maki. Silahkan pantau sendiri betapa ‘bisingnya’ pergantian pejabat kali ini.
Kritikan ZM ini rasanya sudah cukup menggambarkan ‘ketidak beresan’ atas pergantian ratusan pejabat eselon ini. Jika dirumuskan, paling tidak ada tiga catatan penting yang perlu digaris bawahi yaitu, pertama, pelantikan pejabat ini tidak memenuhi kaidah ‘the right man on the right place’; kedua, berdasarkan kepentingan timses, dan; ketiga, menghambat roda pemerintahan. Terlepas dugaan ini benar atau tidak, ketiga catatan ini memang harus menjadi perhatian penuh Gubernur Jambi ZZ. Dapat diyakini inilah yang menjadi biang kerok kegaduhan tersebut.
Tidak ada asap jika ada tidak api. Munculnya pernyataan ZM yang notabenenya merupakan ketua partai pendukung pemerintah, menguatkan opini masyarakat bahwa pergantian para pejabat ini memang ‘bermasalah’. Ada orang-orang yang mencoba mengambil keuntungan pribadi dan kelompoknya dari momentum ini.
Namun demikian, kita harus berpikiran positif dan terus melihat kedepan. Gubernur ZZ sudah menyampaikan pembelaannya bahwa semua proses pengangkatan pejabat tersebut sudah sesuai mekanisme yang ada dan sudah pula melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Kalau demikian, jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, tidak ada salahnya menggunakan jalur-jalur yang telah diatur oleh undang-undang seperti jalur Pengadilan Tata Usaha Negara(PTUN), dan lain-lain. Ramai-ramai PTUN-kan SK yang telah dikeluarkan!
Alih-alih meributkan pro dan kontra pejabat yang ‘dapat jabatan’ dan pejabat yang ‘kehilangan jabatan’, ada baiknya kita melihat sesuatu yang lebih besar yaitu masa depan Provinsi Jambi. Maksud saya, janganlah berlama-lama dalam polemik ini. Harus diingat, waktu terus berjalan. Jika persoalan ini berlarut-larut dipermasalahkan maka yang menjadi korbannya adalah masyarakat Jambi. Roda pemerintahan terhambat, maka pembangunan akan ngadat.
Mari kita melihat sesuatu yang lebih besar dari hanya sekedar ‘bagi-bagi kue’. Sekali lagi, bagi yang masih merasa belum puas dan meyakini telah terjadi kecurangan dan ketidakadilan, secepatnya tempuh jalur hukum yang tersedia untuk membuktikannya. Bagi yang sudah ‘in’ langsung kerjakan tugas-tugas yang semestinya dilakukan untuk kepentingan kemajuan negeri ini.
Akhirnya, kegaduhan yang tercipta sekaligus akan merupakan ‘ujinyali’ Gubernur Jambi untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa perombakan cabinet ini adalah salah satu ikhtiar untuk mewujudkan Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil dan Sejahtera. Buktikan dan TUNTAS-kan!
#BNODOC9405042017
*Akademisi dan Pengamat Sosial Jambi.
Discussion about this post