Oleh: Bahren Nurdin, MA
Isu pemekaran Provinsi Jambi menjadi Jambi Wilayah Barat (Jamwilbar) telah mencuat sejak beberapa tahun terakhir. Beberapa tokoh yang berasal dari Jambi Wilayah Barat seperti dari Bungo, Tebo, Sarolangun, Merangin, dan lain-lain benar-benar sedang serius mendiskusikan persoalan ini. Memang tidak dapat dipungkiri ada yang optimis dan ada pula yang pesimis, ada yang pro, ada yang kontra. Biasalah!
Namun, isu ini tidak bisa dianggap isapan jempol belaka. Persoalan beberapa provinsi yang mencoba mengajukan pemekaran tapi tidak digubris oleh pemerintah pusat, saya rasa itu masalah lain. Banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga tidak bisa disama dengan kasus Jambi. Untuk Jambi bisa saja berbeda sehingga optimisme terbentuknya Provinsi Jambi Wilayah Barat sangat besar.
Hal ini terbukti pada tahun 2016 lalu sempat beredar dokumen Rekapitulasi Usulan Pembentukan Daerah Presiapan (di luar 87 usulan DPR-RI) Per 27 November 2015 yang dikeluarkan oleh Kemendagri Republik Indonesia. Pada rekapitulasi itu tercatat bahwa ada usulan Provinsi Jambi Wilayah Barat yang merupakan pengembangan dari Provinsi Jambi. “Menariknya lagi, wacana pemekaran yang belum diketahui oleh masyarakat Provinsi Jambi, namun di dalam daftar usulan pemekaran dari kemendagri, Provinsi Jambi Barat berada di urutan ke tujuh dari 160 daftar yang ada.” (jambidaily.com, 29/01/2016).
Terlepas dari pro dan kontra yang ada, saya malah melihat sesuatu yang sangat postif jika usulan ini diakomodir oleh Pemerintah Pusat. Ada begitu banyak hal-hal positif jika hal ini terwujud. Provinsi yang tidak terlalu luas dengan sumberdaya yang besar akan memberikan percepatan pertumbuhan ekonomi dan memudahkan jalan menuju kesejahteraaan dan kemakmuran masyarakat.
Mari kita lihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama akan terbentuk dan pemekaran beberapa kabupaten di Jambi Wilayah Barat. Kabupaten Tebo kemungkinan akan terbelah menjadi Kabupaten Tebo dan Kabupaten Rimbo Bujang, Kabupaten Merangin akan membelah diri menjadi Kabupaten Merangin dan Kabupaten Tabir Raya. Dan beberapa kabupaten lainnya. Itu artinya, untuk memenuhi jumlah kabupaten sebagai syarat pembentukan provinsi baru dengan mudah akan terpenuhi.
Optimisme pembentukan Provinsi Jambi Wilayah Barat tentunya harus dilihat sebagai sebuah harapan kemakmuran bagi masyarakat Jambi di masa yang akan datang. Jangan dilihat sebagai isu ‘pecah belah’.
Apa sebenarnya yang dimiliki oleh Jambi Wilayah Barat? Ada begitu banyak potensi yang jika dikelola dengan baik akan menjadi sebuah harapan besar untuk kemakmuran. Potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah. Hampir semua kabupaten yang berada di wilayah barat memiliki lahan pertambangan seperti batu bara dan emas. Memiliki potensi pertanian dan perkebunan (karet dan kelapa sawit) yang tidak sedikit. Memiliki sumberdaya manusia yang siap pakai. Beberapa doktor dan professor yang ada saat ini berperan di Provinsi Jambi sebagian besar berasal dari Jambi Wilayah Barat. Siap-siap pulang kampung!
Semua potensi ini akan menjadi kukatan besar untuk mendorong terbentuknya Jambi Wilayah Barat dan menjanjikan kemakmuran bagi masyarakatnya. Tidak pula perlu ditakutkan dengan Jambi Wilayah Timur dan Kota Jambi yang akan ditinggalkan oleh Jambi Wilayah Barat karena kekuatan juga akan tercipta dengan saling berkompetisi secara baik. ‘Ending’-nya haya satu; kemakmuran masyarakat!
Akhirnya, pembentukan Jambi Wilayah Barat harus dilihat sebagai sebuah harapan masa depan. Pembentukannya harus dipandang sebagai salah satu cara mewujudkan kemakmuran masyarakat. Bukankah kita memiliki pepatah hebat “lebih baik banyak rumah dari pada banyak serumah”?. Dengan demikian, semua potensi akan terkelola dan termanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Amin. #BNODOC23625082017
*Akademisi UIN STS dan Pengamat Sosial Jambi.
Discussion about this post