Oleh: Bahren Nurdin, MA
Pertanyaanya sederhana, seberapa penting peran guru bagi siswa? Sangat penting. Apanya yang penting? Semua unsur yang ada pada diri guru adalah penting dan menjadi unsur pembentuk diri dan masa depan peserta didik. Saya sering analogikan, guru itu bagaikan cetakan kue. Jika cetakannya rusak maka rusak jugalah kue yang dibuat. Maka dari itu, sesungguhnya menjadi guru itu tidak hanya persoalan profesi (pekerjaan) tapi lebih pada tanggungjawab moral kepada sesama manusia dan kepada Tuhan.
Pada bahasan kali ini saya ingin mendiskusikan seberapa berpengaruh semangat yang dimiliki guru (walaupun yang tersebut di artikel ini adalah guru, tapi berlaku juga untuk para dosen karena guru dan dosen itu ‘sebelas dua belas-lah’) terhadap suasana belajar mengajar khususnya bagi peserta didik.
Kira-kira apa yang terjadi terhadap peserta didik ketika menghadapi kondisi berikut ini. Kondisi pertama, seorang guru masuk kelas dengan muka kusut, pakaian berantakan, wajah seram, langkah lunglai, dan membuka pelajaran di kelas menggunakan suara yang pelan terkesan angker. Kondisi kedua, seorang guru masuk dengan sumeringah ceria, pakaian rapi dan tertata, berjalan penuh energi dan optimis, kelas dimulai dengan menyenangkan. Jika anda yang ada di kelas itu, pilih situasi mana? Kedua, pastinya.
Beberapa guru masih banyak yang belum memahami hal ini. Banyak yang belum mengerti bahwa apa yang ada pada guru akan ‘menular’ dengan sangat cepat kepada peserta didik yang ada di kelasnya. Guru loyo, siswa akan lunglai. Guru malas, murid akan pelasuh. Guru tidak semangat, murid kehilangan energi, dan seterusnya. Maka muncullah rumusan ‘metode lebih penting dari materi. Guru lebih penting dari metode. Spirit guru lebih penting dari semuanya’. Semangat itu menular!
Buktinya, seorang guru bercerita (www.kompasiana.com/nunung_nuraida), Sepanjang aktivitas mengajar yang saya alami, ada masa-masa dimana tingkat kebosanan meningkat tajam. Mengajar menjadi sesuatu yang membosankan dan membebani. Di saat itulah, daya kreatifitas kita anjlok. Kegiatan belajar mengajar di kelas menjadi sangat tidak menyenangkan, membosankan bahkan mati gaya. Dan apa yang terjadi pada murid-murid saya?
Ketika saya merasa tidak semangat dan antusias mengajar, maka aura negatif itu akan terpancar dan mengalir melalui gelombang udara, dan tertangkap oleh sinyal-sinyal yang ada di tubuh murid-murid saya. Maka, murid kita pun akan menerima aura negatif tersebut sehingga mereka sama tidak semangatnya dengan saya.
Apa yang harus menjadi catatan oleh seorang guru? Membenahi dirinya sebelum bertemu dengan para pesarta didik di kelas. Singkatnya, jangan masuk kelas jika belum siap dengan semangat dan mental yang positif. Bayangkan saja, ketika para siswa sudah siap dengan semangat ‘membara’ untuk menerima pelajaran dari gurunya, tiba-tiba gurunya masuk kelas dengan penuh masalah di wajah. Cape’ deh…
Guru yang professional pasti tahu apa yang harus dilakukan untuk membangun semangat para siswanya.Tentu dimulai dari dalam dirinya sendiri. Tinggalkan segala persoalan pribadi di luar kelas dan melangkahlah ke dalam kelas dengan semangat yang penuh antusiasme. Jangan pula mencoba meminta simpati para siswa dengan curhat “Wah maaf ya, Bapak lagi ada masalah”. Jangan tambah lagi beban pelajaran mereka yang memang sudah berat.
Salah satu sumber energi untuk bersemangat dalam mengajar adalah keikhlasan. Guru-guru yang penuh dengan keikhlasan dalam menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya dapat dipastikan akan memiliki spirit yang yang melangit. Sikap ikhlas pasti datang dari hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Ketulusan menciptakan keikhlasan, keikhlasan melahirkan semangat yang kuat, semangat (positif) inilah yang kemudian terpancar menembus sel-sel optimisme para siswa.
Akhirnya, guru harus masuk kelas dengan penuh semangat dan optimis. Ketahuilah, semangat guru langsung menular dan sangat berpengaruh terhadap semangat belajar siswa saat itu juga. Maka tidak ada pilihan bagi guru kecuali memiliki semangat yang kuat. Bayangkan, jika seluruh kelas dihuni oleh guru dan siswa yang memiliki semangat membara, maka cerahlah ‘wajah’ masa depan Indonesia. Amin.
#BNODOC19616072017
*Akademisi dan Praktisi Hypnoteaching Indonesia
Discussion about this post