Oleh: Bahren Nurdin, MA
Pernahkah anda mengenal istilah ‘Law of Attraction’ (LoA)? Bagi kami para praktisi Hypno atau NLP (Neuro-Linguistik Programming) pembahasan mengenai LoA salah satu materi penting yang harus dipahami dan dikuasai. LOA awalnya dibahas dalam buku “As a Man Thinketh” karaya James Allen (1864 – 1912), yang dipublikasi pada tahun 1902. Pada buku ini memang belum ditemukan prasa ‘Law of Attraction’, tapi secara mendasar prinsip-prinsipnya telah dibahas dengan jelas dan mendalam.
Buku ini kemudian menjadi rujukan utama bagi buku-buku sukses yang bertemakan ‘Law of Attraction’ berikutnya. William Walker Atkinson (1862 – 1932) misalnya, mulai menggunakan kalimat ‘Law of Attraction’ dalam buku berjudul ‘Thought Vibration or the Law of Attraction in the Thought World’. Yang tidak kalah popular adalah buku dan film ‘The Secret’. Maka dari itu, konsep dari LOA sesungguhnya bukan hal ‘aneh’. Ia telah lama digunakan oleh banyak orang sukses dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Apa itu LOA? Ralph Trine dalam ‘ In Tune With The Infinite’ (1897) menuliskan “The law of attraction works universally on every plane of action, and we attract whatever we desire or expect. …. Determine resolutely to expect only what you desire, then you will attract only what you wish for”. Biar tidak ‘ mumet’, LOA itu sebenarnya adalah kondisi mental positif yang apabila orang berpikir positif maka hal-hal positif akan terjadi dalam hidupnya. Dan sebaliknya, jika seseorang selalu berpikir negatif, maka hal-hal buruk juga akan terjadi dalam kesehariannya.
LOA itu semacam hukum alam yang tarik-menarik. Apa yang anda ‘tarik’ melalui pikiran anda itulah yang akan terjadi dalam hidup anda. Dalam Islam kita mengetahui Firman Allah dalam hadits qudsi “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad), serta Ayat Al-Quran yang berbunyi “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. QS Al Mukmin: 60.
Maka dari itu, jika anda menginginkan hal-hal baik terjadi ‘wajib’ hukumnya memulai dengan pikiran positif. Apa kaitannya dengan Pilkada 15 Februari 2017 mendatang? Suksesnya Pilkada mendatang harus dimulai dengan pikiran positif setiap anak bangsa ini. Jika seluruh orang di Tanah Air ini berpikiran positif terhadap Pilkada ini maka insya Allah kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sudah saatnya kita membuang hal-hal negatif yang selalu menghantui setiap perhelatan Pemilu di negeri ini. Selayaknya kita memiliki pikiran positif bahwa pemilu atau Pilkada itu adalah ‘pesta’ demokrasi. Yang namanya pesta pasti tidak mencekam, tidak menakutkan, tidak saling bermusuhan, tidak juga hura-hura. Semua dilalui dengan riang gembira, saling menghormati pilihan masing-masing, saling berangkulan, saling mendukung, saling memuji, dll. Positif dan optimis!
Secara tekhnis pun, Pilkada kali ini tentu sudah dipersiapkan dengan sangat matang. Para penyelenggara pemilu telah berjibaku sejak lama untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Seluruh elemen bangsa juga sudah ikut andil dengan peran dan fungsi masing-masing.
Para penyelenggara (KPU, Bawaslu, DKPP) telah berbulan-bulan melakukan persiapan dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Pasangan Calon atau Peserta Pilkada sudah pula menjalani setiap tahapan yang diwajibkan atas diri mereka. Waktu kampanye yang begitu panjang sudah dimanfaatkan dengan baik untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka layak untuk ditunjuk menjadi pemimpin ke depan. Begitu juga Tim Sukses (Timses) yang telan menunaikan kewajiban membantu paslon yang didukung.
Pihak keamanan dari berbagai unsur telah pula membulatkan tekat untuk mengawal proses demokrasi bangsa ini. Untuk mengantisipasi berbagai pelanggaran misalnya, bersama-sama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kejaksaan Agung mendirikan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu). Begitu juga halnya dengan unsur-unsur lain yang tergabung dalam Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), semua bergandengan tangan dan bahu membahu.
Tidak ketinggalan, hal yang sama juga dilakukan oleh para tokoh masyarakat, ulama, tokoh pemuda, ormas, tokoh adat, OKP, dan lain-lain. Semua unsur ini jauh-jauh hari melalui berbagai kegiatan telah menyatukan tekad untuk bersama-sama mendukung Pilkada yang damai dan sukses.
Tersenyumlah. Mari tersenyum melangkah menuju bilik suara dengan penuh optimis. #PilkadaSmile.
Akhirnya, melalui artikel singkat ini, saya ingin menegaskan bahwa kita memiliki optimisme yang sangat besar bahwa Pilkada pada tiga kabupaten di Provinsi Jambi ini berjalan dengan baik dan sukses sesuai harapan bersama. Setiap anak bangsa ini harus memiliki pikiran positif yang akan memancarkan energi positif terhadap Pilkada kita kali ini. Optimis Pilkada damai. #BNODOC44022017
*Akademisi dan Ketua Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) Provinsi Jambi. [WA085266859000]
Discussion about this post