Nyaris dua bulan saya tidak menulis satu artikel pun baik untuk media massa maupun untuk blog sendiri dan tidak sedikit pula yang bertanya, “kok menghilang?”. Tidak menghilang, tapi sedikit menghibahkan waktu untuk lebih fokus dalam menuntut ilmu walaupun sesungguhnya menulis itu tidak akan mengganggu sedikit pun.
Tapi begitulah faktanya, selama dua bulan terakhir perputaran jarum jam diisi dengan kegiatan yang sedikit padat. Memulai hari di dalam kelas dari jam 5.30 subuh hingga berakhir pukul 21.30 malam bersama teman-teman dari 5 UIN di Indonesia (Jambi, Padang, Lampung, Banten dan Banjar Masin).
Tulisan ‘ecek-ecek’ ini pun saya persembahkan kepada para pembaca bil khusus kawan-kawan peserta IELTS Intensive Preparation 5 Universitas Islam Negeri di Indonesia yang diselenggarakan di Kampoeng Inggris, Pare Kediri dari tanggal 24 Oktober s/d 23 Desember 2017. Para peserta adalah dosen, pegawai dan alumni penerima beasiswa Islamic Development Bank (IDB) yang akan melanjutkan studi S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri.
Bersyukur, saya bagian dari 54 peserta itu. Selama dua bulan dikarantina di bawah bimbingan para tutor yang handal dari lembaga pelatihan bahasa Inggris ternama di Kota Pare bernama English Studio. Datang dari berbagai latar belakang ilmu, daerah, adat, dan budaya kami hidup bersama selama lebih kurang 60 hari. Semua kenangan dan persahabatan telah terikat baik.
Kini, waktu 60 puluh hari itu pun akan berlalu. Puncaknya berakhir di meja penguji IELTS yang diselenggarakan oleh IALF Surabaya. Para bule-bule penguji itu telah kami hadapi dengan ‘jantan’. Tapi jangan tanya hasilnya, karena memang saya sendiri tidak pernah berdoa kepada Allah untuk mendapat nilai tertinggi, tapi yang terbaik. Saya sangat yakin, yang tertinggi belum tentu yang terbaik. Apa yang terbaik hanyalah yang datang dari Allah. Usaha telah ditunaikan maksimal, hasil diserahkan pada Yang Maha Kuasa.
Beberapa hari ke depan kami akan kembali ke kampus masing-masing untuk melanjutkan perjuangan di dunia pendidikan. Kembali mengajar dan mendidik para mahasiswa yang telah lama merindukan kehadiran kami dan rajin bertanya, “Kapan pulang, Pak?”.
Bergaul selama dua bulan tentunya telah banyak menorehkan kenangan dan kesan. Sebagai satu keluarga yang bergaul dan saling mendukung, lebih-lebih menghadapi hari-hari yang melelahkan dalam menuntut ilmu. Tidak ringan memang, memulai hari dari subuh buta hingga berakhir ketika ayam telah terlelap pulas. Berkutat dengan Bahasa Inggris dan bergelimang dengan kosa kata yang terkadang belum terekam terucap di lidah dan terekam di benak. Itulah yang dihadapi demi masa depan dan cinta.
Yups, demi cinta. Cinta akan ilmu pengetahuan. Tapi, memang begitulah pula hukumnya, demi cinta kita juga harus meninggalkan cinta yang lain. Lihatlah, demi cinta masa depan dan ilmu pengetahuan, selama berbulan-bulan harus meninggalkan pula orang-orang yang dicintai. Anak, istri atau suami ditinggal dengan segala rasa cinta. Gundah dan penderitaan mereka kadang menyeruak di sela payah di dalam kelas. Tangis dan gelisah mereka tidak jarang hadir di atas teks-teks yang selalu digeluti. Di ujung bulan ini, ada senyum mereka menyeruak. “Horee.. Abi pulang”.
Tapi di sini, kawan-kawan seperjuangan harus pula memisahkan diri. Kata selamat tinggal harus jua diucapkan. Tapi yakin se yakin-yakinnya, perpisahan ini bukanlah layaknya perpisahan kematian antara Zainuddin dan Hayati dalam kisah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Tapi, sebuah kisah persahabatan antara Zainuddin dan Muluk. Cinta akan persahabatan hingga akhir hayat.
Terucap pesan kepada kerabat yang akan melangkah. Kawan, di depan membentang jalan nan panjang untuk ditapak. Bumi pertiwi sedang menanti bakti dan pekerti kita sebagai anak negeri. Terbanglah menjulang, berlayarlah ke samudera luas, kejarlah impian hingga ke langit tak berbatas. Terima kasih atas kebersamaan selama ini, mohon maaf atas khilaf dan kealfaan. Terima kasih juga kepada para tutor di ES dan semua tim yang terlibat. Yakinlah, perpisahan ini terjadi karena kita semua cinta ilmu dan negeri. Semoga
Sumber foto: http://4.bp.blogspot.com/
Discussion about this post