Friday, September 22 2023
Berilmu dan Beramal
  • PENGURUS
  • SAMBUTAN KETUA
  • SEJARAH
  • KONTAK
  • LEGALITAS
  • MISI, VISI & LOGO
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE
Berilmu dan Beramal
No Result
View All Result

BERDEBAT; BUKAN MENCACI MAKI

17/10/2019
in MOTIVASI
A A
ShareTweetSendScan

Artikel Terkait

PEMILIHAN REKTOR UIN STS JAMBI: Saatnya Menjadi Akademisi Sejati

27/07/2023

ANDA JUGA KORBAN NARKOBA: FENOMENA GUNUNG ES

26/10/2021

COVID 19: SAATNYA INGAT MATI

04/08/2021

NILAI-NILAI QURBAN

04/08/2021
Debat agaknya telah menjadi salah satu keharusan dalam proses perhelatan pemilihan pemimpin di negeri ini, dari yang terendah hingga yang tertinggi. Terdekat, debat calon Presiden Republik Indonesia yang akan bertarung pada pemilihan umum (Pemilu) April 2019 mendatang. Pasangan calon Nomor urut 01 Jokowidodo-Ma’ruf Amin dan Nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. Debat pun telah diatur oleh KPU RI menjadi beberapa tahapan dalam beberapa kali pelaksanaan. Landasan dasar pelaksanaan debat diatur dalam Undang-Undang No. 7 tahun 2017 alias UU Pemilu.

Masyarakat pun mulai terbiasa dan bahkan menjadikannya sebagai salah satu mementum ‘istimewa’. Tren baru yang sedang ‘booming’ saat ini adalah nobar alias nonton bareng debat yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi dan media lainnya. Persis nonton bola piala dunia. Goool..!

Dengan munculnya ‘tren’ baru ini, berbagai kalangan masyarakat harus menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu ‘sekolah politik’nya masyarakat. Artinya, acara debat calon pemimpin yang menarik perhatian ini harus dimaksimalkan sebagai media bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran politik dalam menentukan pilihan para pemimpin mereka.

Acara ini harus dikelola secara positif. Masyarakat harus benar-benar difahamkan bahwa berdebat itu adalah seni menyampaikan ide dan gagasan. Seni mengelola emosi. Seni mempengaruhi orang lain. Seni mempertahankan pendapat, dan seni-seni lainnya. Jadi, seni bukan caci maki. Seni itu memiliki nilai-nilai estetik dan etik. Indah dan bermartabat.

Untuk mencapai itu semua, melalui artikel singkat ini saya hanya ingin mengingatkan kita semua akan satu hal tentang debat yaitu pahami tujuan debat. Banyak yang salah memahami tujuan debat. Sebagian orang menganggap pemenang debat adalah mereka yang mempu membuat pihak lawan terdiam ‘tidak berkutik’. Salah!

Berdebat tidak sama dengan adu jotos alias pertandingan olah raga tinju di atas ring. Pemenangnya adalah mereka yang mampu memukul ‘mati’ lawannya. TKO! Debat tidak seperti itu. Karena tujuan debat itu sesungguhnya adalah membangun sikap positif terhadap pertukaran ide secara intelektual (the intellectual exchange of ideas). Itu artinya, pemenang dalam debat adalah mereka yang mampu menyampaikan gagasan-gagasan secara positif dan gagasan itu dapat diterima oleh siapa saja, termasuk lawan berdebat. Lawan debat bisa dengan senyum-senyum menerima gagasanya. Terjadilah jual-beli ide!

Dengan demikian, masyarakat akan belajar dan memperhatikan siapa calon pemimpin mereka yang memiliki gagasan yang brilian dan gagasan itu mampu disampaikan dengan baik dan positif sehingga semua orang menyetujuinya.
Berdebat juga merupakan salah satu cara untuk menggali isu dan persoalan yang ada di tengah masyararakat. Artinya, dengan perdebatan di hadapan publik ini, masyarakat benar-benar dipertontonkan siapa calon pemimpin mereka yang benar-benar memahami isu-isu krusial dan problematika masyarakat. Dipastikan, mereka yang memahami akan memberikan tawaran-tawaran solusi yang masuk akal dan terukur. Sekali lagi, masuk akal dan terukur!
Masih banyak sebebenarnya hal-hal positif yang dapat dipetik dari acara debat semacam ini. Bisa juga dijadikan media untuk menggambarkan cara berpikir cepat, kerja sama tim, leadership skill, kemampuan  berbicara dan mendengar, dan seterusnya.
Hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa debat calon pemimpin bukan lomba yang menentukan menang dan kalah. Tapi merupakan media untuk mendapatkan hal-hal positif dari para calon pemimpin bangsa ini.
Jika hal ini dapat dipahami dengan baik oleh mereka yang berdebat, tim sukses dan masyarakat luas maka dapat dipastikan debat yang dilaksanakan akan mendatangkan kebaikan dan manfaat yang besar untuk bangsa dan negara ini. Hanya dengan pemahaman inilah ajang debat yang formal dan dilindungi undang-undang ini akan terhindar dari sekedar acara ‘caci maki’.
Akhirnya, debat itu seni yang indah dan berarti. Jangan kotori debat dengan emosi tak terkendali apa lagi caci maki. Peserta debat dan para tim pendukung harus benar-benar memahami bahwa kita tidak sedang menjadi ‘sang juara’ tapi pemimpin bangsa! #BN33717012019
Next Post

RAHASIA; ASAS PEMILU YANG DILANGGAR

CELOTEH METIH SATIRAH: KRITIK SOSIAL ZAMAN MILLENIAL

FACHRORI UMAR BISA BERBUAT APA?

Discussion about this post

About Me

Horrison Rose

Passionate Blogger

Hello & welcome to my blog! My name is Mocha Rose and I'm a 20-year-old independent blogger with a passion for sharing about fashion and lifestyle.

Instagram

    Please install/update and activate JNews Instagram plugin.

Popular

PARPOL DAN PENDIDIKAN POLITIK

2 weeks ago

PEMILU 2024: Menjaring Caleg Berkualitas

2 weeks ago

MONEY POLITIC: Ancaman Pemilu 2024

2 weeks ago

POLITIK IDENTITAS: Kekuatan atau Kelemahan?

2 weeks ago
Berilmu dan Beramal

© 2019 Yaqin - Komplek Bahri Makmur Blok J, No 6, RT 22/03, Jaluko – Muaro Jambi – Jambi – Indonesia. Kode Pos 36361. Developed by Ara.

  • Disclaimer
  • Kontak
  • Legalitas
  • Misi, Misi & Logo
  • Pedoman
  • Pengurus
  • Sambutan Ketua
  • Sejarah

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • BERITA
  • PENDIDIKAN
  • SANTUNAN
  • DONASI
  • MOTIVASI
  • INSPIRASI
  • PUBLIKASI
  • TRAINING CENTER
    • PENAWARAN
    • KEGIATAN
    • AGENDA
  • KREATIVITAS
    • CERPEN
    • PUISI
  • MATERI DAKWAH
  • PROFILE