Oleh: Bahren Nurdin, MA
Barat mengatakan “time is money” (waktu adalah uang). Pepatah Arab menyebutkan ‘waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak memotongnya maka dia akan memotongmu’. Bahkan Allah pun memberikan peringatan dengan sangat ‘keras’ dalam Al-Quran Surah Al-‘Ashr:1-3 yang berbunyi, “Demi Massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan saling menasihati dalam kebenaran serta saling menasehati dalam kesabaran.” Itulah waktu!
Maka jika ditelaah lebih dalam, sumber kerugian pada diri manusia itu adalah ‘waktu’. Dan sebaliknya, barang siapa yang mampu ‘menaklukkan’ waktu maka ia akan mendapatkan keuntungan. Kata lainnya adalah manajemen waktu. Untung dan rugi yang didapat dari waktu akan dihasilkan dari pengelolaannya.
Pada konteks kekinian, saya ingin mendiskusikan bagaimana manajemen waktu yang berkaitan dengan kegiatan bermedia sosial (medsos) dalam kehidupan sehari-hari yang dilewati. Hipotesisnya, jangan-jangan karena tidak memiliki manajemen waktu yang baik, kegiatan bermedsos menjadi ‘pedang’ yang memotong diri anda sendiri. Artinya, banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya karena asyik ber-medsos.
Disadari atau tidak, kegiatan ‘otak-atik’ medsos yang anda miliki telah menjadi pemangsa waktu yang rakus. Klik sana-sini, scroll atas bawah, geser kiri kanan, buka-tutup, dan seterusnya adalah kegiatan-kegiatan yang nampaknya ringan dan sebentar. Tapi, tidak lama kemudian anda sadar bahwa anda baru saja menghabiskan waktu berjam-jam, “Apa? Sudah jam 2, wah perasaan baru azan Zuhur”. Bayangkan, dari azan zuhur hingga jam 2 sore dianggap sebentar bila sudah berhadapan dengan layar gadget.
Kuncinya cuma satu; manajemen. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memenej waktu dalam bermedsos? Pertama, batasi medsos yang anda miliki. Sama-sama diketahui saat ini ada begitu banyak medsos yang tesedia. Silahkan jalan-jalan di ‘play store’ maka tidak akan cukup waktu untuk memilih medsos yang disediakan. Semua bagus dan penting. Semua menarik dan asyik. Semua keren dan modern. Jika diperturutkan, maka smartphone anda akan berisi medsos semua.
Coba bayangkan jika adan memiliki lima medsos saja, berapa waktu yang diperlukan untuk memantaunya satu per satu? Sangat banyak. maka pertimbangkan dengan baik medsos mana yang dapat menunjang kehidupan anda dan tidak perlu pula terlalu banyak. Hemat saya, tiga buah medsos sudah cukup untuk menunjang komunikasi dan mempererat silaturrahmi, juga bisnis.
Kedua, ‘say stop’. Pakailah waktu berjangka. Tetapkan kapan waktu anda berhenti dan melanjutkan aktivitas lain. Salah satu syaratnya anda harus ‘tega’ berkata ‘berhenti’ pada diri anda sendiri. Buang jauh-jauh kata, ‘tanggung’, ‘sedikit lagi’, ‘nanti saja’, ‘habis inilah’, dan sejenisnya. Ketika waktu yang telah anda tetapkan habis, saat ini juga harus dihentikan. Lakukan log out (keluar) dan kabur.
Yakinlah ada magnet yang tetap menarik anda untuk berada dengan medsos-medos yang sedang dibuka. Hanya orang-orang yang memiliki disiplin diri yang kuat terhadap dirinyalah yang akan mampu mengalahkan tarikan tersebut. Kita memang memerlukan media sosial, tapi jangan sampai diperbudak hingga lupa waktu.
Akhirnya, sangat diperlukan manajemen waktu dalam bermedia sosial. Menghabiskan waktu berjam-jam bermedsos boleh jadi hanya akan merugikan diri sendiri. Harusnya bisa melakukan banyak hal, malah waktu habis di satu titik yaitu layar gadget. Bukan medsosnya yang salah tapi waktu yang terbuang begitu saja akan mendatangkan kerugian pada diri. Hal bijak yang harus dilakukan adalah dengan mengelola (manajemen) waktu dalam bermedsos. #BNODOC29119102017
*Akademsisi UIN STS dan Pengamat Sosial Jambi
Discussion about this post