Saya duduk di bandara sambil melihat para calon penumpang lalu lalang. Ada yang kerepotan dengan begitu banyak barang bawaan, ada pula yang berjalan dengan ‘anteng’ hanya menenteng satu tas kecil.
Orang-rang dengan banyak bawaan ternyata lebih ‘ribet’, lebih-lebih ketika melewati pintu-pintu pemeriksaan. Angkat sana sini, buka ini itu, susun kiri kanan, dan lain sebagainya. Pokoknya ribetlah.
Saya mengambil pelajaran. Jangan-jangan inilah gambaran perjalanan hidup ini di akhirat kelak. Orang-orang yang banyak hartanya, akan lama diperiksa dari satu ‘stasiun’ ke ‘stasiun’ lainnya. Tapi mereka yang hidup sederhana dengan harta yang secukupnya, persis seperti calon penumpang yang dengan mudah melewati pintu-pintu penjagaan yang dilewati.
Apa lagi jika yang dibawa itu adalah harta yang tidak sesuai ketentuan (haram), wah bisa ketar-ketir setiap melewati pos ‘scanning’. Sementara itu, menurut informasi, perjalanan di akhirat itu sangat panjang dan banyak post. Ingat, saya tidak bahas boleh atau tidak boleh membawa barang bawaan itu. Saya hanya menggambarkan prosesnya saja yang mungkin dapat jadi pelajaran bagi kita semua.
Kata orang minang ‘alam takambang jadi guru’. Apa yang kita lihat harus kita jadikan pelajaran kehidupan di dunia mau pun di akhirat. Amin.
Bahren Nurdin
Mind-Provocator
sumber foto: https://travel.detik.com/
Discussion about this post