Masyarakat Jambi pantas untuk mengucapkan “Selamat dan Sukses” kepada para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi yang baru saja dilantik. Ada 55 orang yang mendapat kepercayaan rakyat Jambi untuk duduk di kursi empuk dan sebagai wakil rakyat di gedung mewah itu. Gaji besar dan tunjangan juga fasilitas berlimpah yang didapat harus setimpal dengan karya yang diberikan untuk rakyat. Selamat bekerja dan mengabdi.
Dari jumlah tersebut, ternyata hanya 15 orang saja yang merupakan ‘pemain lama’ alias incumbent. Selebihnya, pendatang baru. Agaknya, ini menjadi momentum yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Orang baru mestinya membawa semangat baru dalam membuat perubahan-perubahan baru. Harapan masyarakat tentulah begitu.
Meminjam istilah petugas pom bensin “dimulai dari nol, ya Pak/Buk”.
Kembalikan Marwah Dewan
Ini tugas berat para anggota dewan yang baru dilantik. Diciduk dan ditetapkannya sebagian besar anggota dewan periode lalu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas tuduhan korupsi berjamaah dengan tema ‘Uang Ketok Palu’ mejadi catatan kelam sejarah Jambi. Mereka yang terlibat telah meninggalkan noda hitam sejarah yang mestinya juga mereka pertanggungjawabkan kepada anak cucu mereka nanti, juga kepada Tuhan.
Mereka yang seharusnya menjaga duit raykat untuk kepentingan rakyat, malah dibagi-bagi untuk memperkaya diri sendiri. Mereka yang semestinya mengedepankan kepentingan rakyat, malah bersekongkol (dengan eksekutif) berbagi uang rakyat. Pembangunan dan kesejahteraan untuk rakyat yang dijanjikan ketika kampanye menjadi dongeng pengantar tidur.
Citra buruk ini yang semestinya harus dibersihkan. Memang tidak mudah mengembalikan kepercayaan rakyat. Rakyat sudah terlanjur apatis. Sudah kepalang tidak percaya. Namun yakinlah, jika ada niat baik dan keinginan yang kuat dari orang-orang baru dan tenaga baru ini, lambat laun kepercayaan itu akan kembali diperoleh. Sekali lagi, jika mau!
Marwah dewan yang terhormat ini penting untuk dijaga. Sungguh sebuah tragedi jika mereka-mereka yang katanya wakil rakyat tapi tidak mendapat kepercayaan rakyat. Itu menyakitkan dan memalukan.
Tunaikan Janji Politik
Bagaimana cara mengembalikan nama baik Dewan ini? Jangan korupsi.! Hentikanlah kisah sedih OTT Ketok Palu itu. Jika ada yang menganggap itu sudah ‘budaya’, hentikanlah. Itu budaya buruk. Jangan teruskan!
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah menepati janji-janji politik yang pernah diucapkan. Buka kembali catatan-catatan kampanye bapak dan ibu. Jangan pura-pura lupa. Atau, mencari alasan dan alibi untuk menghindari janji politik yang dulu waktu kampanye berapi-api menyampaikannya. Janji itu hutang yang harus dibayar!
Dewan (sebagai lembaga) itu akan memiliki marwah jika para penghuninya juga mempunyai kualitas dan kapabilitas. Kualitas masing-masing anggota dewan itu sangat menentukan kualitas Dewan secara kelembagaan. Begitu juga kapasitas (kemampuan) yang dimiliki oleh anggota dewan akan sangat berdampak terhadap program-program yang dibuat dan dilaksanakan.
Contoh yang paling sederhana, Peraturan Daerah (Perda) yang dirancang akan berkualitas jika lahir dari para pembahas dan pembuatnya yang memiliki kapasitas. Jika tidak, akan lahir Perda ‘copy paste’. Perda yang hanya nyontek dari daerah lain. Jangan lagi terdengar ada Perda yang lupa mengganti nama daerah yang di-copy. Memalukan!
Akhirnya, tentu rakyat Jambi memiliki harapan besar kepada mereka yang baru saja dilantik. Mulailah dari ‘nol’. Apa yang telah berlalu biarlah menjadi sejarah. Siapa yang bersalah biarlah mereka pertanggungjawabkan. Tapi untuk Bapak dan Ibu yang baru dilantik janganlah ulangi kesalahan yang sama di masa depan. Tunaikan janji dan jaga kepercayaan rakyat untuk mengembalikan marwah Dewan yang telah tercoreng. Semoga.
Discussion about this post