Di kelas, saya selalu sampaikan kepada para mahasiswa, “berinvestasilah!”. Lalu, sebahagian besar mereka menjawab, ‘Kami tidak ada modal pak!”. Jawaban ini wajar karena selalu saja investasi dikaitkan dengan modal uang. Investasi itu diidentikkan dengan usaha bisnis.
Padahal tidak selalu begitu. Investasi itu seharusnya diartikan dengan apa saja yang ‘ditanam’ yang pada masanya nanti akan ‘dipanen’. Lebih luas dan kaya makna. Jika begitu, modal investasi itu tidak harus uang.
Kepada anak-anak muda saya katakan, ada dua modal besar yang anda miliki. Pertama tenaga dan kedua waktu. Anda masih sangat kaya akan dua hal ini yang dapat diinvestasikan secara maksimal. Badan masih sehat, tenaga masih kuat, energy masih tinggi, motivasi selalu berapi-api. Manfaatkan modal ini sebagai investasi. Kerjakan apa saja selagi halal dan di jalan yang benar.
Begitu juga waktu. Gunakan waktu semaksimal mungkin dengan hal-hal positif seperti membaca, ikut seminar, berorganisasi, ikut kegiatan-kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Kurangi waktu tidur dan bermain.
In sya Allah, anda akan panen kesusksesan di masa yang akan datang hasil investasi anda sendiri.
Semakin besar investasi anda maka semakin besar pula keuntungan yang didapat nantinya. Jangan malas dan jangan pula hitung-hitungan karena anda masih sangat kaya akan dua hal ini (tenaga dan waktu). Siapa yang membutuhkan, berikan!
Bahren Nurdin
Mind-Provocator
sumber foto: https://dlh.bulelengkab.go.id/
Discussion about this post