Oleh: Bahren Nurdin, MA
Kota Jambi dapat dipastikan akan memiliki rumah sakit baru. Rumah sakit ini merupakan pengembangan dari puskesmas Olak Kemang Seberang Kota Jambi menjadi rumah sakit tipe D. Kepastian dibangunnya rumah sakit ini setelah beberapa kali Wali Kota Jambi dan Dinas Keseshatan Kota Jambi menyampaikan rencana pembangunan tersebut baik kepada penduduk setempat maupun kepada media masa. Bahkan sayembara pemilihan namanya pun sudah dilakukan.
Walaupun belum ketok palu penetapan nama rumah sakit ini, santer beredar di tengah masyarakat bahwa nama yang akan diberikan adalah ‘RSU Abdurrachman Sayoeti’. Diambil dari nama mantan gububernur Jambi yang juga merupakan tokoh Jambi Seberang. Drs. H. Abdurrachman Sayoeti, lahir di Jambi, 5 Mei 1933 – meninggal di Jakarta, 22 Mei 2011 (umur 78 tahun) adalah Gubernur Jambi periode 1989-1999. Hal ini agaknya juga selaras dengan Jembatan Pedesterian Gentala Arasy. Kata ‘Arasy’ juga singkatan dari Abdurrachman Sayoeti’.
Masyarakat Jambi, khususnya masyarakat yang tinggal di Jambi Seberang, tentunya perlu mendukung dan menyambut baik pembangunan rumkit ini. Tujuan utama dibangunnya rumah sakit ini tentunya pemerintah ingin memberikan layanan maksimal terhadap kesehatan masyarakat Kota Jambi. Fasilitas kesehatan harus semakin dekat dan terjangkau.
Namun demikian, melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan beberapa catatan. Pertama, pentingnya kualitas layanan. Masalah terbesar kualitas rumah sakit yang ada saat ini adalah buruknya pelayanan kepada masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, layanan yang diberikan oleh rumah sakit atau Puskesmas saat ini masih jauh dari standar pelayanan yang diharapkan masyarakat. Maka dari, pemerintah Kota Jambi jangan hanya berani membangun rumah sakit, tapi juga mampu memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Kedua, SDM yang mupuni. Jamak terjadi pada rumah sakit yang ada saat ini ketidak profesionalan para medik yang ada baik dokter maupun perawat. Masyarakat harus betul-betul diberi jaminan bahwa para medik yang berada di rumah sakit ini dapat dipercaya. Akhir-akhir ini masyarakat semakin kehilangan kepercayaan kepada petugas kesehatan dengan banyaknya kejadian malpraktek. Maka SDM rumah sakit ini sangat perlu mendapat perhatian serius.
Ketiga, kebersihan dan kenyamanan. Apa yang ada dibenak masyarakat ketika menyebut rumah sakit ‘plat merah’? Jorok dan pelayanan lambat. Maka kedepannya, jika pemerintah serius membangun rumah sakit ini, wajib hukumnya untuk memperhatikan dua hal ini. Seyogyanya, tempat yang paling bersih dalam pelayanan umum ya rumah sakit. Tempat inilah yang paling steril dan hyginis. Tapi faktanya, toilet yang paling jorok ya di rumah sakit. Bertolak belakang. Harus dirubah!
Akhirnya, mari kita sambut kedatangan rumah sakit baru ini semoga mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyrakat Jambi. Pemerintah jangan hanya berani membangun, tapi juga meningkatkan kualitas layanan. Tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas. Semoga
#BN04012017
Sumber: www.kenali.co
http://kenali.co/berita-75736-menyongsong-rumah-sakit abdurrachman-sayoeti.html#ixzz4XyuVF3nF
Discussion about this post